Analisis Lingkungan dari Produksi Industri Kopi dengan Pengembangan Perangkat Lunak Life Cycle Assessment (LCA)
Abstract
Life Cycle Assessment (LCA) adalah metode yang digunakan untuk
mengembangkan, mengevaluasi, dan meninjau semua dampak lingkungan yang
terkait dengan produk, proses, dan aktivitas. Dengan menggunakan LCA, industri
dapat mengidentifikasi besaran dampak lingkungan yang dihasilkan serta industri
juga dapat memonitor penggunaan energi yang dihasilkan. Meningkatnya konsumsi
kopi dan pesatnya perkembangan industri kopi di Indonesia, khususnya di Jember,
memberikan dampak negatif terhadap degradasi lingkungan akibat banyaknya
aktivitas produksi kopi. Oleh karena itu dengan menggunakan LCA, perhitungan
rinci mengenai dampak lingkungan selama produksi dan pengolahan kopi dapat
dilakukan dengan perbaikan proses produksi yang bertujuan untuk mengurangi
dampak tersebut. Bagi industri kopi yang menginginkan sertifikasi SNI ISO
14040:2016 atau sertifikasi SNI ISO 14044:2017, perhitungan LCA sangatlah
krusial. Namun, perhitungan LCA secara manual sering kali rumit dan memakan
waktu. Oleh karena itu, alat perangkat lunak sederhana untuk LCA diperlukan
untuk melakukan perhitungan ini secara otomatis. Pembuatan perangkat lunak
berbasis LCA ini adalah perangkat lunak sedarhana serta simpel yang bertujuan
untuk mensimplifikasi dari perangkat lunak LCA yang sudah ada. Perangkat lunak
LCA pada penelitian ini dibuat menggunakan Microsoft Visual Basic dan Microsoft
Access sebagai databasenya. Tahapan LCA yang digunakan pada aplikasi ini
meliputi tujuan dan ruang lingkup, analisis persediaan dan analisis dampak.
Perangkat lunak ini bernama “Life Cycle Insight”.
Tahapan desain perancangan perangkat lunak LCA di penelitian ini terdiri
dari Pembuatan DFD (Data Flow Diagram), Pembuatan Database, Desain User
Interface dan penulisan koding. Perangkat lunak ini menggunakan 3 tahapan DFD
yaitu DFD Level 0, DFD Level 1 dan DFD Level 2 pada proses input data, proses kalkulasi data dan hasil kalkulasi data. Pada database di perangkat lunak ini
menggunakan jenis relationship dengan Jenis One to Many atau Satu anggota
entitas dapat berelasi dengan beberapa anggota entitas lain. One to Many pada
aplikasi ini yaitu menghubungkan tabel Input tahapan yaitu tabel yang berisi
tahapan proses dengan tabel perhitungan energi dan lainya. Pembuatan desain user
interface pada perangkat lunak ini menggunakan ms visual studio 2019.
Pengujian pada perangkat lunak LCA pada penelitian ini terdiri dari
pengujian fungsi dan pengujian perhitungan. Pengujian fungsi dilakukan dengan
menguji fungsi CRUD (create, read, update dan delete) pada halaman input data.
Pengujian fungsi CRUD pada aplikasi ini sudah berjalan dan berfungsi dengan baik
yang dimana user dapat memasukan data, mengupdate data dan menghapus data
serta datanya dapat ditampilkan di dalam form. Pengujian perhitungan dari aplikasi
ini dilakukan dengan cara membandingkan data yang dihasilkan dari aplikasi “Life
Cycle Insight” dengan yang dihasilkan oleh aplikasi open source yang sudah
tersedia yaitu openLCA. Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data dari
skripsi yang sudah ada yang dimana pada perhitungan data LCA di skripsi tersebut
menggunakan perhitungan manual dan perhitungan menggunakan openLCA. Pada
aplikasi openLCA memiliki kekurangan yaitu hasil perhitungan yang dihasilkan
hanya bisa menampilkan dampak. Pengguna yang menggunakan aplikasi openLCA
diharuskan melakukan perhitungan energi secara manual terlebih dahulu. Berbeda
dengan aplikasi pada penelitian ini “Life Cycle Insight” dapat menampilkan hasil
perhitungan energi dan dampak nya secara otomatis. Tapi walaupun begitu, pada
aplikasi “Life Cycle Insight” ini hanya mampu menampilkan dua dampak saja yaitu
Global Warming Potential (GWP) dan Acidification Potential (AP) hal ini
dikarenakan pada input data yang dihasilkan hanya mampu untuk menghitung
kedua dampak tersebut. Nilai dampak yang dihasilkan oleh aplikasi perhitungan
LCA pada penelitian ini (LifeCycle Insight menghasilkan GWP sebanyak 3.5751
kg CO2-eq dan AP sebanyak 2.597 kg SO2-eq sama dengan yang dihasilkan oleh
aplikasi openLCA yang menghasilkan GWP sebanyak 3.5751 kg CO2-eq dan AP
sebanyak 2.597 kg SO2-eq.