Karakteristik Fisikokimia dan Fungsional MOCAF Hasil Pregelatinisasi dengan Perbedaan Suhu dan Waktu Pemanasan
Abstract
MOCAF (Modified Cassava Flour) merupakan produk berbahan dasar ubi
kayu yang diproses menggunakan prinsip modifikasi sel pada ubi kayu yang
difermentasi menggunakan bakteri asam laktat untuk menghasilkan karakteristik
fisik dan kimia yang lebih baik dari tepung alami. MOCAF memiliki berbagai
kelebihan yang dapat menjadi alternatif sebagai bahan pengganti tepung terigu
untuk bahan utama pembuatan produk pada industri pangan namun, pati MOCAF
memiliki beberapa kelemahan yaitu tidak tahan terhadap suhu yang tinggi, pH
rendah, dan perlakuan kimia. Kendala lain dalam aplikasi MOCAF pada produk
pangan yaitu rendahnya kelarutan dan daya kembang MOCAF dalam
pembentukan adonan. Oleh karena itu, perlu dilakukan modifikasi pati MOCAF
untuk meningkatkan sifat fisikokimia dan fungsionalnya. Modifikasi pati dapat
dilakukan secara fisik dengan menggunakan metode pregelatinisasi. Modifikasi
pati secara pregelatinisasi biaya yang diperlukan relatif sedikit, ramah lingkungan
dan tidak memberikan efek yang akan berdampak bagi produk dan kesehatan.
Modifikasi pati secara pregelatinisasi dengan penggunaan suhu dan waktu akan
mempengaruhi karakteristik dari MOCAF. Oleh karena itu, diperlukannya
modifikasi secara pregelatinisasi dengan mempertimbangkan suhu dan waktu
yang tepat untuk meningkatkan karakteristik MOCAF sesuai dengan standar yang
diharapkan.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh suhu dan
waktu pregelatinisasi terhadap sifat fisikokimia dan fungsional MOCAF serta
menentukan kombinasi perlakuan terbaik. Metode penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu
waktu pemanasan pregelatinisasi (A), terdiri atas: 10 menit (A1), 15 menit (A2),
dan 20 menit (A3). Faktor kedua yaitu suhu pemanasan pregelatinisasi (B) terdiri
atas: 90oC (B1), 100oC (B2), dan 110oC (B3). Parameter yang dianalisis meliputi derajat putih, kadar air, kadar pati, kadar amilosa, kadar amilopektin, sineresis,
swelling power, kelarutan, Water Holding Capacity (WHC), dan Oil Holding
Capacity (OHC).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa modifikasi MOCAF menggunakan
metode pregelatinisasi dengan perlakuan suhu dan waktu pemanasan berpengaruh
signifikan terhadap sifat fisikokimia dan fungsional. Perlakuan waktu pemanasan
selama 20 menit dan suhu 110oC memiliki nilai tertinggi untuk kadar air
9,92±0,08 (%), kadar amilopektin 57,75±0,21 (%), sineresis 0,45±0,02 (%),
swelling power 19,64±0,41(%), kelarutan 10,30±0,40 (%), Water Holding
Capacity (WHC) 235,52±0,43 (%), dan Oil Holding Capacity (OHC)
159,13±0,37 (%). Pada perlakuan waktu pemanasan selama 10 menit dan suhu
90oC memiliki nilai tertinggi untuk parameter derajat putih 90,94±0,01, kadar pati
88,94±0,01 (%), dan kadar amilosa 35,34±0,03 (%). MOCAF pregelatinisasi
dengan perlakuan suhu 110oC selama 20 menit (A3B3) memiliki nilai efektivitas
paling tinggi yaitu sebesar 0,70.