Karakteristik Kopi Jahe Tubruk dengan Variasi Pra Proses Pengolahan dan Metode Pengeringan Jahe
Abstract
Kopi jahe tubruk merupakan minuman kopi yang terbuat dari kopi bubuk dengan tambahan jahe yang diseduh dengan air mendidih dan meninggalkan ampas. Salah satu produk UKM berupa kopi jahe tubruk, total mikroba yang terdapat dalam produk tersebut melebihi standar yang telah ditentukan SNI 01-3542-2004 tentang kopi bubuk yaitu 1x106 CFU/gram. Hal ini dikarenakan pra proses pengolahan dan pengeringan jahe yang tidak higienis sehingga menghasilkan kopi jahe tubruk yang kurang baik. Untuk menghasilkan kopi jahe tubruk dengan kualitas yang baik, perlu dilakukan pembaruan pada proses pengolahannya. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh pra proses pengolahan dan metode pengeringan jahe yang berbeda terhadap karakteristik fisik, kimia, mikrobiologi, dan sensoris kopi jahe tubruk. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor. Faktor pertama yaitu pra proses pengolahan jahe meliputi perlakuan pengupasan-tanpa pendiaman, tanpa pengupasan-pendiaman, dan tanpa pengupasan-tanpa pendiaman setelah proses pencucian. Faktor kedua yaitu metode pengeringan jahe meliputi pengeringan sinar matahari dan pengeringan oven. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi pra proses pengolahan dan metode pengeringan jahe berpengaruh nyata terhadap nilai hue, kadar air, kadar abu, angka lempeng total serta nilai hedonik aroma, rasa dan keseluruhan. Namun, perlakuan yang diberikan berpengaruh tidak nyata terhadap tingkat kecerahan (L*) dan nilai hedonik warna.