Perbaikan Kualitas Tanah Pasca Tambang Batu Bara di Kutai Kartanegara Kalimantan Timur Menggunakan Pupuk Kompos
Abstract
Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki luas wilayah seluas 25.988 km2, sebagian
besar wilayahnya digunakan untuk industri pertambangan batu bara. Industri
pertambangan batu bara yang dilakukan dalam jangka waktu yang panjang akan
menyebabkan penurunan kualitas lingkungan, salah satunya kualitas tanah. Akibat
dari pertambangan batu bara ini dapat menyebabkan adanya perubahan sifat kimia,
sifat fisik, hingga pencemaran logam berat. Oleh karena itu diperlukannya upaya
untuk meningkatkan kualitas tanah melalui bioremediasi. penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pengaruh bioremediasi terhadap sifat kimia, sifat fisik dan
cemaran logam berat pada tanah akibat pasca tambang batu bara. Pelaksanaan
penelitian dilakukan di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember.
Rancangan percobaaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK)
dua faktor yaitu perbedaan jenis pupuk kompos dan perbedaan lahan. Percobaan ini
dilakukan dengan tanpa pengualangan dikarenakan keterbatasan sampel tanah yang
dibawa. Proses bioremediasi dilakukan selama 3 bulan dengan dosis pupuk 40
ton/ha. Setelah dilakukan bioremediasi menggunakan pupuk kompos selama tiga
bulan didapatkan hasil kualitas tanah meningkat. Pemberian pupuk kompos sapi
murni lebih dominan untuk menurunkan kadar logam berat dan menaikan indeks
stabilitas agregat pada tanah, sedangkan pupuk kompos campuran kotoran sapi dan
serasah daun bambu lebih dominan untuk meningkatkan kadar C-organik dan pH,
Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji ANOVA Dua Arah dan dilanjut
dengan pengujian Duncan Multiple Range Test (DMRT). Berdasarkan hasil analisis
DMRT didapatkan nilai terbaik terdapat pada perlakuan L3 yaitu sampel tanah pada
lahan yang telah diberi kompos dengan dosis 5 ton/ha selama 3 bulan sebelum
dilakukan perlakuan dan tanpa penggunan pupuk kimia, lalu diberikan perlakuan
bioremediasi menggunakan pupuk kompos dengan dosis 40 ton/ha selama 3 bulan,
sedangkan untuk perlakuan variasi jenis pupuk berpengaruh tidak nyata pada setiap
parameter, sehingga penggunaan jenis pupuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan
lahan. Jadi peningkatan kualitas tanah pasca tambang batu bara akan lebih optimal
jika menggunakan pupuk organik secara berkelanjutan, pemberian pupuk kompos
sapi murni lebih efektif menurunkan kadar logam berat sedangkan pupuk kompos
campuran kotoran sapi dan serasah daun bambu lebih efektf meningkatkan Corganik dan pH