Show simple item record

dc.contributor.authorHARDIYANSYAH, Raihan Dwi Sasmitha
dc.date.accessioned2023-10-02T07:07:32Z
dc.date.available2023-10-02T07:07:32Z
dc.date.issued2023-07-11
dc.identifier.nim191710201076en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/118096
dc.description.abstractKabupaten Kutai Kartanegara memiliki luas wilayah seluas 25.988 km2, sebagian besar wilayahnya digunakan untuk industri pertambangan batu bara. Industri pertambangan batu bara yang dilakukan dalam jangka waktu yang panjang akan menyebabkan penurunan kualitas lingkungan, salah satunya kualitas tanah. Akibat dari pertambangan batu bara ini dapat menyebabkan adanya perubahan sifat kimia, sifat fisik, hingga pencemaran logam berat. Oleh karena itu diperlukannya upaya untuk meningkatkan kualitas tanah melalui bioremediasi. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh bioremediasi terhadap sifat kimia, sifat fisik dan cemaran logam berat pada tanah akibat pasca tambang batu bara. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember. Rancangan percobaaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor yaitu perbedaan jenis pupuk kompos dan perbedaan lahan. Percobaan ini dilakukan dengan tanpa pengualangan dikarenakan keterbatasan sampel tanah yang dibawa. Proses bioremediasi dilakukan selama 3 bulan dengan dosis pupuk 40 ton/ha. Setelah dilakukan bioremediasi menggunakan pupuk kompos selama tiga bulan didapatkan hasil kualitas tanah meningkat. Pemberian pupuk kompos sapi murni lebih dominan untuk menurunkan kadar logam berat dan menaikan indeks stabilitas agregat pada tanah, sedangkan pupuk kompos campuran kotoran sapi dan serasah daun bambu lebih dominan untuk meningkatkan kadar C-organik dan pH, Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji ANOVA Dua Arah dan dilanjut dengan pengujian Duncan Multiple Range Test (DMRT). Berdasarkan hasil analisis DMRT didapatkan nilai terbaik terdapat pada perlakuan L3 yaitu sampel tanah pada lahan yang telah diberi kompos dengan dosis 5 ton/ha selama 3 bulan sebelum dilakukan perlakuan dan tanpa penggunan pupuk kimia, lalu diberikan perlakuan bioremediasi menggunakan pupuk kompos dengan dosis 40 ton/ha selama 3 bulan, sedangkan untuk perlakuan variasi jenis pupuk berpengaruh tidak nyata pada setiap parameter, sehingga penggunaan jenis pupuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan lahan. Jadi peningkatan kualitas tanah pasca tambang batu bara akan lebih optimal jika menggunakan pupuk organik secara berkelanjutan, pemberian pupuk kompos sapi murni lebih efektif menurunkan kadar logam berat sedangkan pupuk kompos campuran kotoran sapi dan serasah daun bambu lebih efektf meningkatkan Corganik dan pHen_US
dc.description.sponsorshipPembimbing Utama Dr. Idah Andriyani, S.TP., M.T., IPM Pembimbing Anggota Dr. Elida Novita, S.TP., M.T., IPMen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectTambang Batu Baraen_US
dc.subjectPupuk Komposen_US
dc.subjectPerbaikan Kualitas Tanahen_US
dc.titlePerbaikan Kualitas Tanah Pasca Tambang Batu Bara di Kutai Kartanegara Kalimantan Timur Menggunakan Pupuk Komposen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiTeknik Pertanianen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Idah Andriyani, S.TP., M.T., IPMen_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. Elida Novita, S.TP., M.T., IPMen_US
dc.identifier.validatorKacung- 24 Agustus 2023en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2023_10_tanggal 02en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record