Analisis Pengaruh Pemberian Variasi Jenis Perekat pada Briket Bioarang Limbah Kulit Pisang
Abstract
Potensi limbah kulit pisang sedemikian melimpah, pemanfaatan limbah kulit pisang diolah jadi bahan bakar alternatif untuk pengganti energi fosil yang dapat dihasilkan berupa briket bioarang. Kulit pisang mengandung 10-21% pektin, 6-12% lignin, 7,6-9,6% selulosa dan 6,4-9,4% hemiselulosa. Karakteristik briket bioarang terhadap nilai kalor, kadar abu, kadar air, suhu pembakaran dan laju pembakaran yang bertujuan guna memanfaatkan limbah kulit pisang dengan di bentuk jadi briket bioarang sebagai energi alternatif. Variasi Komposisi dalam pembuatan briket bioarang kadar perekat tepung tapioka yang digunakan 10%, 15%, serta 20% dari jumlah arang limbah kulit pisang. Analisa data yang digunakan adalah uji statistik anova satu arah. Karakteristik briket bioarang limbah kulit pisang terbaik dimiliki oleh briket bioarang dengan hasil nilai kalor tinggi dan nilai kadar air dan kadar abu sesuai dengan SNI nomer 01-6235-2000 terdapat pada perlakuan kadar perekat 20%.