Pemanfaatan Limbah Baglog Jamur Tiram (Pleurotus sp.) dan Sayur Organik dengan Perlakuan Fermentasi menggunakan Effective Microorganism (EM4) sebagai Media Tumbuh Cacing Sutera (Tubifex sp.)
Abstract
Cacing sutera (Tubifex sp.) merupakan pakan alami untuk pembenihan ikan
hias maupun ikan konsumsi karena mengandung nutrisi yang tinggi yaitu 57%
protein; 2,04% karbohidrat; 13,30% lemak; 87,17% air dan 3,6% kadar abu. Aliran
sungai dan selokan yang kotor dan tercemar akan mempengaruhi tumbuh kembang
cacing sutera sehingga cacing sutera tidak dapat tumbuh maksimal. Selain itu pada
saat musim penghujan cacing sutera di alam terbawa oleh arus deras sungai dan
selokan akibat curah hujan yang cukup tinggi. Oleh karena itu perlu adanya upaya
membudidayakan cacing sutera dengan cara alami melalui pemanfaatan limbah
baglog jamur tiram (Pleurotus sp.) dan sayur organik.
Tujuan penelitan ini adalah untuk (1) mengetahui efektivitas penggunaan
limbah baglog jamur tiram (Pleurotus sp.) dan limbah sayur organik sebagai media
tumbuh cacing sutera (Tubifex sp.), (2) mengetahui persentase pemberian EM4 pada
media tumbuh cacing sutera (Tubifex sp.) yang paling optimal untuk meningkatkan
biomassa cacing sutera, (3) dan mengetahui hasil kombinasi perlakuan media
tumbuh cacing sutera (Tubifex sp.) antara penggunaan limbah baglog jamur tiram
(Pleurotus sp.) atau limbah sayur organik dengan besaran persentase pemberian
EM4 dari volume media pada media tumbuh cacing sutera yang paling optimal
menghasilkan biomassa cacing sutera.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental sains dengan
menggunakan jenis rancangan percobaan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL).
Penelitian ini terdiri dari 2 faktor (jenis media), 3 perlakuan (kadar % EM4), dan 3
kali pengulangan. Jenis media yang digunakan pada penelitian ini yaitu media
limbah baglog jamur tiram dan media sayur organik dengan % kadar EM4 yang digunakan sebesar 0%, 25%, dan 50% dari volume media. Parameter pengamatan
pada penelitian ini adalah biomassa cacing sutera yang terdiri dari berat basah dan
berat kering. Untuk mengetahui apakah hasil data tersebut menunjukkan pengaruh
atau tidak terhadap objek penelitian, data tersebut dianalisis menggunakan uji
Analisis Ragam 1 arah (One Way Analysis of Variance) atau Anova 1 arah taraf
signifikansi 95% (P<5%). Kemudian jika hasil analisis tersebut terdapat pengaruh
maka analisis data dilanjutkan ke uji analisis post hoc Beda Nyata Terkecil (BNT)
atau Least Significant Different (LSD) taraf signifikansi 5% untuk mengetahui
apakah pengaruh yang dihasilkan bersifat nyata (signifikan) atau tidak.
Berdasarkan hasil penelitian, kombinasi media pemeliharaan dengan
penambahan kadar % EM4 yang menghasilkan biomassa cacing sutera terbesar
adalah media sayur organik dengan penambahan 25% EM4 menghasilkan berat
basah sebesar 11,76 gram dengan laju rata-rata pertumbuhan harian sebesar 0,196
gram/hari, dan berat kering sebesar 6,82 gram dengan laju rata-rata pertumbuhan
harian sebesar 0,11 gram/hari. Hasil uji analisis juga menunjukkan bahwa
kombinasi media tumbuh cacing sutera dengan % kadar EM4 berpengaruh nyata
terhadap perbedaan biomassa cacing sutera.