Karakterisitik Pengeringan Biji Jagung Menggunakan Mesin Pengering Tipe Rak
Abstract
Pengeringan adalah proses pengeluaran air atau pemisahan air dalam jumlah
relatif kecil dari bahan menggunakan energi panas. Penyimpanan bahan
memerlukan pengeringan agar dapat bertahan lama. Pengeringan bertujuan
menurunkan kadar air hingga batas tertentu sehingga dapat memperpanjang daya
simpan. Beberapa keuntungan melakukan pengeringan adalah meningkatkan daya
simpan, menambah nilai ekonomis, dan memudahkan pengolahan. Jagung sebagai
salah satu bahan pangan yang sangat dibutuhkan oleh manusia dan hewan dalam
perdagangannya harus memenuhi persyaratan mutu kadar air sebesar 14% agar
dapat tahan lama dan tidak rusak karena tumbuhnya jamur pada bahan. Dari
permasalahan ini perlu adanya suatu alat pengering mekanik yang dapat membantu
proses pengeringan lebih cepat. Peralatan pengeringan yang digunakan yaitu
pengering tipe rak yang sederhana.
Kadar air merupakan salah satu sifat fisik bahan yang menunjukkan
banyaknya air yang terkandung. Kadar air biji jagung ditentukan oleh cara
pengeringan dan penyimpanannya. Pada proses pengeringan perlu diketahui berapa
persen kadar air pada bahan saat basah dan pada bahan saat kering.
Pengamatan ini yang dilakukan selama proses pengeringan berlangsung.
Variabel yang diamati yaitu perubahan suhu selama pengeringan dan perubahan
kelembapan udara selama pengeringan. Bahan yang digunakan adalah biji jagung.
Lama pengeringan dengan suhu 40 ֯C dengan 3 kali pengulangan. Hasil penelitian
menunjukkan lama pengeringan selama 3 jam dengan interval waktu 60 menit, nilai
suhu tertinggi pada rak 11 yaitu 37 ֯C dan suhu terendah pada rak 1 33 ֯C. Aktivitas
kadar air (bb) bernilai 13,71% sampai 16,38 dan kadar air (bk) bernilai 15,89%
sampai 19,59%. Pada nilai kelembapan pada waktu 60 menit yaitu 56%, 120 dan
180 menit memiliki nilai sama yaitu 55%. Laju pengeringan pada waktu 60, 120
dan 180 menit menurun berkisar 5,96%, 2,08% dan 1,40%.