Show simple item record

dc.contributor.authorSUGIARTO, Taufan
dc.date.accessioned2023-03-15T03:55:05Z
dc.date.available2023-03-15T03:55:05Z
dc.date.issued2022-07-28
dc.identifier.nim151710201121en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/112849
dc.description.abstractPengeringan adalah proses pengeluaran air atau pemisahan air dalam jumlah relatif kecil dari bahan menggunakan energi panas. Penyimpanan bahan memerlukan pengeringan agar dapat bertahan lama. Pengeringan bertujuan menurunkan kadar air hingga batas tertentu sehingga dapat memperpanjang daya simpan. Beberapa keuntungan melakukan pengeringan adalah meningkatkan daya simpan, menambah nilai ekonomis, dan memudahkan pengolahan. Jagung sebagai salah satu bahan pangan yang sangat dibutuhkan oleh manusia dan hewan dalam perdagangannya harus memenuhi persyaratan mutu kadar air sebesar 14% agar dapat tahan lama dan tidak rusak karena tumbuhnya jamur pada bahan. Dari permasalahan ini perlu adanya suatu alat pengering mekanik yang dapat membantu proses pengeringan lebih cepat. Peralatan pengeringan yang digunakan yaitu pengering tipe rak yang sederhana. Kadar air merupakan salah satu sifat fisik bahan yang menunjukkan banyaknya air yang terkandung. Kadar air biji jagung ditentukan oleh cara pengeringan dan penyimpanannya. Pada proses pengeringan perlu diketahui berapa persen kadar air pada bahan saat basah dan pada bahan saat kering. Pengamatan ini yang dilakukan selama proses pengeringan berlangsung. Variabel yang diamati yaitu perubahan suhu selama pengeringan dan perubahan kelembapan udara selama pengeringan. Bahan yang digunakan adalah biji jagung. Lama pengeringan dengan suhu 40 ֯C dengan 3 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan lama pengeringan selama 3 jam dengan interval waktu 60 menit, nilai suhu tertinggi pada rak 11 yaitu 37 ֯C dan suhu terendah pada rak 1 33 ֯C. Aktivitas kadar air (bb) bernilai 13,71% sampai 16,38 dan kadar air (bk) bernilai 15,89% sampai 19,59%. Pada nilai kelembapan pada waktu 60 menit yaitu 56%, 120 dan 180 menit memiliki nilai sama yaitu 55%. Laju pengeringan pada waktu 60, 120 dan 180 menit menurun berkisar 5,96%, 2,08% dan 1,40%.en_US
dc.description.sponsorshipDr. Siswoyo Soekarno, S.T.P., M. Eng., IPM.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectPengeringanen_US
dc.subjectBiji Jagungen_US
dc.subjectMesingen_US
dc.titleKarakterisitik Pengeringan Biji Jagung Menggunakan Mesin Pengering Tipe Raken_US
dc.title.alternativeDRYING CHARACTERISTICS OF CORN KERNELS USING TRAY DRYERen_US
dc.typeTesisen_US
dc.identifier.prodiTeknik Pertanianen_US
dc.identifier.nidn196809231994031009en_US
dc.identifier.pembimbing1Dr.Siswoyo Soekarno, S.T.P.,M.Eng.,IPM.en_US
dc.identifier.validatorratna_21 November 2022en_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi unggah file repository tanggal 15 Maret 2023_M. Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record