Kajian Metode Destilasi Terhadap Mutu Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum sanctum L) Berdasarkan Perbedaan Rentang Waktu
Abstract
Masyarakat Indonesia secara umum mengenal O. basilicum dengan nama
kemangi dan dianggap bermanfaat secara ekonomi karena telah diperjualbelikan
sebagai komoditas ekonomi, baik dalam bentuk segar, simplisia, maupun minyak
essensial. Minyak atsiri adalah salah satu jenis minyak nabati yang banyak manfaat.
Bahan baku minyak ini diperoleh dari berbagai bagian tanaman seperti daun, bunga,
buah, biji, kulit biji, batang, akar atau rimpang. Proses pembuatan minyak atsiri ada
2 cara, yaitu destilasi dan ekstraksi.
Penelitian ini menggunakan dua metode destilasi, destilasi kukus dan rebus
berdasarkan perbedaan rentang waktu destilasi, 1 jam, 2 jam, dan 3 jam, setiap
metode. Proses pembuatan minyak atsiri meliputi pengeringan bahan, pengecilan
ukuran, penyulingan, pemisahan minyak atsiri. Variabel yang diamati yaitu
karakteristik fisik yang meliputi: volume minyak, rendemen, pH, laju destilasi, warna,
aroma, dan bercak.
Berdasarkan hasil analisis parameter dan karakteristik fisik minyak atsiri
dengan destilasi kukus diambil nilai terbaik yaitu lama waktu proses 2 jam
menghasilkan minyak atsiri sebesar 1,1 ml, rendemen 0,11%, pH 5,78, laju destilasi
sebesar 0,53, warna kuning pucat, aroma kuat, bercak bersih, sedangkan destilasi
rebus juga diambil nilai terbaik yaitu lama waktu proses 2 jam menghasilkan
minyak atsiri sebesar 1,2 ml, rendemen 0,12%, pH 6,31, laju destilasi sebesar 0,60,
warna coklat, aroma lemah, bercak sangat bercak.
Minyak atsiri daun kemangi dengan perlakuan terbaik diperoleh pada
metode kukus dengan waktu proses destilasi 2 jam, pemilihan perlakuan
berdasarkan nilai hasil minyak atsiri tertinggi, rendemen terbesar, pH terkecil, laju
destilasi terbesar, warna terjernih, aroma terkhas, dan bercak terbersih.