Analisa Risiko Pengembangan Wisata Kuliner Tirta Agung Dengan Metode House Of Risk (Studi Kasus di Kabupaten Bondowoso)
Abstract
Penyakit virus corona (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkanoleh virus SARSCoV-2. Sebagian besar orang yang tertular COVID-19 akan mengalami gejala ringan hingga sedang,
dan akan pulih tanpa penanganan khusus. Siapapun dapat tertular saat menghirup udara yang
mengandung virus jika berada di dekat orang yang sudah terinfeksi COVID-19. Kita juga dapat tertular
jika menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi.
Virus lebih mudah menyebar di dalam ruangan dan di tempat ramai. Tujuan penelitian ini adalah : 1)
Identifikasi aktivitas di Wisata Tirta Agungyang memiliki risiko penularan COVID-19. 2) Melakukan
pengendalian kesehatandan keselamatan sesuai protokol kesehatan. 3) Menyusun rekomendasi strategi pencegahan penularan COVID-19 di Wisata Tirta Agung. Metode analisis data dalam penelitian ini yaitu
menggunakan metode House of Risk(HOR) yang terdiri dari dua fase. HOR fase 1 yaitu digunakan untuk
mengidentifikasi risiko yang terjadi dan sumber risiko pada aktivitas rantai pasok, sedangkan HOR fase
2 digunakan untuk menyusun tindakan pencegahan untuk mengurangi sumber risiko yang dapat
menyebabkan risiko terjadi. hasil analisis data menggunakan HOR fase 1 didapatkan 13 kejadian risiko
dan 14 sumber risiko yang teridentifikasi. Hasil analisis data menggunakan HOR fase 2 didapatkan 4
tindakan pencegahan yaitu (PA 1) melakukan pengecekan singkat terkait kondisi kesehatanpengunjung
dengan nilai total efektivitas (TEk) sebesar 19764, (PA 2) melakukan perawatan perabotan memiliki
nilai total efektivitas (TEk) sebesar 9570, (PA 5) menyampaikan aturan yang berlaku kepada setiap
pengunjung yang datang, memiliki nilai total efektivitas (TEk) sebesar 8667, (PA 3) mempertegas aturan
atau kebijakan yang ada terhadap setiap pengunjung dan karyawan, yang memiliki nilai total efektivitas
(TEk) sebesar 8667.