Evaluasi Teknik Handling Crisping Bagi Peningkatan Mutu dan Penjualan Sayuran Organik di Alfamidi Dr Soetomo 2 Pasuruan
Abstract
Sayuran organik sebagai salah satu produk hortikultura masih mengalami
proses fisiologi setelah pemanenan seperti respirasi dan transpirasi. Persentase
kerusakan hortikultura pasca panen mencapai 15-30%. Sehingga perlu dilakukan
penanganan pasca panen guna menjaga turgiditas produk. Salah satunya dengan
handling crisping menggunakan air. Penanganan pasca panen pada produk
hortikultura yang sesuai dapat mempertahankan kualitas sayuran organik. Mutu
sayuran organik berpengaruh pada keputusan konsumen Ketika melakukan
pembelian. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh handling
crisping terhadap mutu dan penjualannya. Studi kasus ini dilaksanakan di Alfamidi
Dr Soetomo 2 Pasuruan.
Rancangan percobaan pada penelitian ini menggunakan rancangan acak
kelompok dengan 2 (dua) kali pengulangan. Faktor perlakuan yang digunakan pada
penelitian ini yaitu perbedaan waktu pelaksanaan handling crisping terdiri atas
sebelum penyimpanan atau 0 jam penyimpanan, setelah 5 jam penyimpanan, dan
setelah 10 jam penyimpanan. Penelitian ini menggunakan perlakuan kontrol yaitu
sayuran organik tanpa handling crisping dengan penyimpanan pada open chiller.
Penelitian dilakukan dengan tahapan: sortasi fisik, handling crisping, pengamatan
volume penjualan, dan pengujian mutu secara organoleptik.
Teknik handling crisping berpengaruh tidak nyata terhadap mutu
organoleptik parameter warna semua jenis sayuran organik (bayam, caisim, dan
kangkung) karena nilai p value > 0,05. Namun, teknik handling crisping
berpengaruh nyata terhadap mutu organoleptik semua jenis sayuran parameter
tekstur dan kenampakan secara keseuruhan karena memperoleh nilai p value < 0,05.
Kesegaran sayuran yang dipengaruhi oleh tekstur menjadi karakteristik utama pada
produk primer. Sehingga teknik handling crisping menjadi penting untuk dilakukan
pada penanganan pasca panen sayuran organik. Hal ini juga berdampak pada
volume penjualan sayuran organik. Kontribusi dari teknik handling crisping
sayuran organik terhadap volume penjualan bersifat positif dengan hubungannya
terhadap bayam organik sebesar 57,61%; caisim organik sebesar 33,29%; dan
kangkung organik sebesar 45,97%. Sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
diteliti.