Biokonversi Sampah Organik Pasar dan Peternakan Puyuh dengan Kombinasi Jenis dan Jumlah Sampah Menggunakan Larva Black Soldier Fly
Abstract
Sampah seringkali menimbulkan masalah bagi masyarakat Indonesia.
Sampah di Indonesia sebagian besar adalah sampah organik. Jika tidak dikelola,
sampah organik pasar akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Pasar
tradisional membuang hampir 95% sampah organik. Selain sampah organik yang
ada di pasaran, kotoran ternak juga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.
Sampah organik pasar dan peternakan dapat dikelola melalui metode biokonversi.
Biokonversi merupakan perombakan sampah organik menjadi sumber energi
metan melalui proses fermentasi yang melibatkan makhluk hidup. Biokonversi
sampah organik juga dapat dilakukan dengan menggunakan larva BSF.
Pemanfaatan larva BSF untuk biokonversi sampah organik perlu memperhatikan
jenis dan jumlah sampah. Hal ini akan mempengaruhi efisiensi larva BSF dalam
menguraikan sampah organik. Kualitas dan kuantitas pakan yang dicerna larva
BSF mempengaruhi waktu pertumbuhan dan perkembangan larva BSF. Tujuan
penelitian ini yaitu: (i) mengidentifikasikan parameter pertumbuhan larva BSF
meliputi suhu, kelembaban, pH, dan kadar air sampah organik; dan (ii)
menentukan pengaruh kombinasi jenis dan jumlah sampah organik terhadap berat
larva BSF, konsumsi umpan, indeks reduksi limbah, dan tingkat kelulusan hidup
larva BSF.
Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2020 dengan menggunakan dua
jenis variabel penelitian yaitu jenis sampah dan jumlah sampah. Jenis sampah
yang digunakan: (i) sampah organik pasar yang dicampur dengan telur puyuh
rusak; (ii) sampah organik pasar dengan campuran kotoran puyuh; dan (iii)
sampah organik pasar tanpa campuran. Jumlah sampah yang digunakan adalah 60
mg/larva/hari; 90 mg/larva/hari; dan 120 mg/larva/hari. Analisis data menggunakan uji statistik ANOVA dua arah dengan dua faktor yang
mempengaruhi yaitu jenis sampah dan jumlah sampah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran parameter suhu,
kelembaban, pH, dan kadar air sampah organik pada penelitian dapat dikatakan
optimum dan dapat ditoleransikan sebagai tempat pemeliharaan larva BSF. Jenis
dan jumlah sampah berpengaruh terhadap berat larva BSF. Reduksi paling
optimum pada proses biokonversi terdapat pada jenis media pakan sampah
organik pasar dengan campuran telur puyuh dengan kombinasi sampah sebesar 90
mg/larva/hari mencapai nilai konsumsi umpan 4,08% dan nilai indeks reduksi
sampah sebesar 0,27%. Selain itu, dibandingkan dengan jenis sampah lainnya,
jenis sampah ini memiliki nilai tingkat kelulusan hidup tertinggi