Karakteristik Bio-Pellet Berbahan Baku Kulit Ubi Kayu dengan Penambahan Variasi Dosis dan Jenis Bahan Perekat
Abstract
Karakteristik Bio-Pellet Berbahan Baku Kulit Ubi Kayu dengan Penambahan
Variasi Dosis dan Jenis Bahan Perekat ; Ainur Hadi Novanto, 171710201047;
2022; 39 halaman; Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Jember.
Energi merupakan salah satu kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-
hari. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil energi fosil terbesar di dunia
seperti gas bumi dan minyak bumi. Sumber bahan bakar alternatif yang dapat
diperbarukan yaitu bahan bakar biomassa atau energi biomassa. Limbah biomassa
yang dapat dikembangkan menjadi bio-pellet salah satunya adalah kulit ubi kayu.
Bio-pellet dapat menjadi salah satu pengolahan limbah rumah tangga dan
agroindustri yang berpotensi sebagai bahan bakar pengganti LPG (Liquefied
Petroleum Gas) dan minyak tanah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dari pengaruh variasi
dosis dan jenis bahan perekat terhadap karakteristik bio-pellet berbahan baku kulit
ubi kayu dan mengetahui variasi yang terbaik dari pembuatan bio-pellet berbahan
baku kulit ubi kayu. Terdapat dua perlakuan pada penelitian ini yaitu perbedaan
pemberian dosis perekat (5% dan 10%) dan jenis perekat tepung tapioka dan tepung
maizena dengan uji parameter kadar air, kadar abu, nilai kalor dan kerapatan,
masing-masing tiga kali pengulangan. Bio-pellet yang telah jadi akan diuji dan
dianalisis menggunakan ANOVA dua faktor dan Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil
yang didapatkan dari penelitian ini antara lain nilai kadar air rata-rata berkisar
antara 9-11%, nilai kadar abu berkisar pada 3,30-3,69%, kerapatan berkisar pada
0,8-1 (g/cm³) dan nilai kalor berkisar pada 4100-4350 (kal/g). Sedangkan variasi
terbaik dari pembuatan bio-pellet berbahan baku kulit ubi kayu terdapat pada variasi
dosis 10% dan jenis perekat tepung tapioka.