Penentuan Jumlah dan Efisiensi Tenaga Kerja pada Stasiun Kerja Pengemasan dengan Metode Work Sampling di UD Bintang Walet Handika, Klaten, Jawa Tengah
Abstract
Langkah untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas menjadi
faktor yang paling penting dalam menjamin kelancaran proses produksi
diawali dengan menghitung jumlah pekerja yang dibutuhkan. Stasiun kerja
pengemasan di UD Bintang Walet Handika Klaten Jawa Tengah merupakan
stasiun kerja yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan
produktivitas. Oleh karena itu, stasiun ini akan dilakukan pengukuran kerja
yang bertujuan untuk menentukan waktu standar dengan menggunakan
metode work sampling sehingga diketahui jumlah pekerja yang dibutuhkan.
Pengamatan dilakukan selama 10 hari, yang terdiri dari 5 hari pada shift
1 dan 5 hari pada shift 2 dengan 30 kali pengamatan per harinya terhadap 2
pekerja yang dipilih sudah terlatih. Hasil penelitian menunjukkan persentase
produktif rata-rata pada shift 1 untuk Pekerja 1 sebesar 96% dan untuk
Pekerja 2 sebesar 93%. Sedangkan pada shift 2 untuk kedua Pekerja memiliki
persentase produktif sebesar 92%. Waktu standar pada shift 1 untuk Pekerja 1
sebesar 1,2946 menit/unit dan untuk Pekerja 2 sebesar 1,3009 menit/unit,
sedangkan pada shift 2 untuk Pekerja 1 sebesar 1,3038 menit/unit dan untuk
Pekerja 2 sebesar 1,3401 menit/unit. Jumlah pekerja yang dibutuhkan yaitu 5
orang/mesin dimana 5 orang tersebut dapat disimpulkan sebagai 4 pekerja
ditambah 1 pekerja.
Berdasarkan perhitungan efektivitas Shift 1 memiliki capaian efektif,
Pekerja 1 sebesar 94.57% dan Pekerja 2 sebesar 95.93%. Begitupula dengan
efektivitas Shift 2 dengan capaian efektif, Pekerja 1 sebesar 95.93% dan
Pekerja 2 sebesar 100.04%. Sedangkan efisiensi Shift 1 memiliki capaian
sangat efisien, Pekerja 1 sebesar 95.00% dan Pekerja 2 sebesar 86.67%.
Begitupula efisiensi Shift 2 memiliki capaian sangat efisien, Pekerja 1 sebesar
88.33% dan Pekerja 2 sebesar 86.00%. Efisiensi pekerja dipengaruhi faktor kompetensi individu, dukungan organisasi, dan dukungan manajemen
perusahaan. Efisiensi perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh pekerja,
terdapat faktor lain seperti bahan baku, energi, dan modal.
Optimalisasi performa pekerja dilakukan dengan cara analisis
menggunakan diagram pareto dan fishbone diagram. Hasil menunjukkan
bahwa penyebab terbesar yang mengakibatkan pekerja tidak produktif yaitu
mengobrol, sehingga perlu dilakukan perbaikan untuk mengoptimalkan
performa pekerja agar pekerja lebih disiplin dan fokus dalam bekerja,
Supervisor meningkatkan pengawasan, serta untuk mencegah downtime
sebaiknya dilakukan maintenance rutin dan teliti dalam pengecekan mesin.
Hasil penelitian dan analisis yang dilakukan dapat menjadi bahan masukan
bagi pihak perusahaan untuk melakukan langkah-langkah perbaikan di masa
yang akan datang