Formulasi dan Karakterisasi MPASI Tersuplementasi Tepung Campuran Kacang Bermutu Protein Tinggi
Abstract
Sumber pangan tinggi protein salah satunya yaitu kacang-kacangan.
Berbagai jenis kacang-kacangan seperti kacang tunggak, kacang merah, dan
kacang hijau berpotensi menambah nilai gizi karena memiliki keunggulan kaya
protein diatas 20%. Besarnya kandungan gizi khususnya protein pada kacang
dapat di aplikasikan sebagai produk MPASI (Makanan Pendamping Asi) berupa
biskuit yang mempunyai mutu protein tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui mutu produk biskuit MPASI berbahan tepung campuran dari
kacang hijau, kacang merah, dan kacang tunggak sesuai SNI 01-7111.2-2005
terhadap kandungan kimia dan respon sensoris yang dihasilkan.
Rancangan percobaan pada penelitian ini menggunakan rancangan acak
lengkap (RAL) dengan satu faktor 3 (tiga) kali pengulangan. Faktor perlakuan
yang digunakan pada penelitian yaitu perbedaan kombinasi tepung kacang
menggunakan perlakuan variasi sampel antara lain kombinasi 1 (satu) kacang, 2
(dua) jenis kacang, dan 3 (tiga) jenis kacang. Penelitian ini menggunakan
perlakuan Kontrol biskuit dengan penggunaan tepung terigu tanpa penambahan
tepung kacang. Penelitian dilakukan dengan tahapan: pembuatan tepung
campuran; penyiapan bahan untuk adonan biskuit; penimbangan bahan;
pengadukan adonan; pencetakan adonan; pengovenan; pengujian karakteristik
kimia dan sensoris.
Penggunaan bahan campuran tepung kacang hijau ((Vigna radiate L.),
kacang merah (Phaseolus vulgaris L.), dan kacang tunggak pada pembuatan
biskuit MPASI memberikan pengaruh pada mutu kimia dan sensoris, dengan
hasil yang lebih baik dibandingkan perlakuan kontrol dan sesuai dengan SNI 01-
7111.2-2005. Perbedaan kombinasi tepung kacang yang digunakan meningkatkan
kadar protein dan kadar lemak. Menurunkan kadar abu, dan kadar karbohidrat,
namun masih sesuai dengan persyaratan yang tercantum pada SNI biskuit
MPASI. Kadar air biskuit sebagian besar belum memenuhi SNI, serta kandungan
kalsium dan zat besi meningkat, namun belum memenuhi SNI terkait. Konsumen
secara keseluruhan lebih menyukai biskuit MPASI menggunakan formulasi 40%
tepung terigu dan 40% tepung kacang tunggak.
Berdasarkan pengujian nilai gizi biskuit MPASI tersuplementasi tepung
campuran kacang, diketahui bahwa nilai gizi makro biskuit yang meliputi
karbohidrat, protein dan lemak telah mencukupi kebutuhan gizi sesuai SNI 01-
7111.2-2005. Protein tertinggi terkandung pada biskuit A6 yang menggunakan
40% Tepung Terigu & 40% (Tepung Kacang Hijau 20% + Tepung Kacang
Tunggak 20%). Kadar air tertinggi biskuit MPASI sebesar 6,64% dan cenderung
mengalami kenaikan seiring bertambahnya tepung campuran kacang yang
ditambahkan. Kadar abu terendah 1,44 % dan tertinggi 2,87 % telah memenuhi SNI 01-7111.2-2005. Sedangkan nilai gizi mikro biskuit MPASI berupa kalsium,
zat besi, dan vitamin A belum dapat memenuhi SNI 01-7111.2-2005.