Strategi Peningkatan Kualitas Produk dan Pelayanan pada Lyly Bakery Lamongan
Abstract
Lyly bakery merupakan persahaan yang bergerak dalam bidang usaha
produksi dan pemasaran bakery, cake, pastry, dan donuts yang berada di kota
Lamongan, Jawa Timur. Perusahaan ini melakukan kegiatan mulai dari
pembuatan roti hingga pemasaran produk. Salah satu misi Lyly bakery Lamongan
yaitu mengutamakan kualitas rasa dan mempertahankan citra perusahaan yang
baik di masyarakat. Keberhasilan misi tersebut dapat dilihat dari penilaian
konsumen terhadap kualitas produk yang dibeli dan pelayanan yang diperoleh.
Kepuasan konsumen harus dipertahankan dan ditingkatkan untuk mewujudkan
misi perusahaan. Perusahaan harus jeli dan teliti melihat perubahan kebutuhan
konsumen dan memenuhinya untuk meningkatkan kepuasan konsumen.
Perubahan kebutuhan konsumen Lyly bakery Lamongan dipengaruhi oleh
pandemi covid-19 dan banyaknya pilihan brand bakery yang ada di Lamongan.
Tujuan dari penelitian ini yaitu menghitung presentase tingkat kepuasan
konsumen terhadap atribut kualitas produk dan pelayanan Lyly bakery Lamongan,
menganalisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja setiap atribut yang
ditawarkan Lyly bakery Lamongan, serta menentukan strategi peningkatan
kualitas produk dan kualitas pelayanan Lyly bakery Lamongan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu Customer Satisfaction Index (CSI),
Importance Performance Analysis (IPA), dan Quality Function Deployment
(QFD). Metode CSI digunakan untuk menghitung persentase kepuasan konsumen
terhadap kualitas produk dan kualitas pelayanan. Metode IPA digunakan untuk
mengetahui atribut yang perlu diperbaiki. Analisis QFD dilakukan menggunakan
matriks HOQ untuk menentukan strategi perbaikan atribut yang paling prioritas.
Hasil analisis Customer Satisfaction Index menunjukkan bahwa
konsumen puas terhadap produk dan pelayanan yang diberikan oleh Lyly bakery
Lamongan. Nilai kepuasan konsumen terhadap atribut produk sebesar 73,70%. Sedangkan untuk atribut pelayanan memperoleh nilai kepuasan konsumen sebesar
75,47%. Kemudian dilakukan analisis IPA dan diperoleh 4 atribut produk dan 3
atribut pelayanan yang berada dalam kuadran 1 dan perlu perbaikan. Atribut
produk tersebut yaitu cita rasa produk, tekstur produk, kebersihan produk, dan
harga produk. Atribut pelayanan yang perlu perbaikan yaitu layanan delivery
order, fasilitas penyampaian keluhan dan saran, serta penerapan protokol
kesehatan yang baik.
Strategi yang yang dihasilkan berdasarkan urutan respon teknis pada
metode QFD yaitu, Membuat dan menerapkan SOP dengan baik, memilih dan
melakukan pengecekan bahan baku agar sesuai standar, penerapan SOP hygiene
dan sanitasi selama proses produksi, serta memilih pemasok bahan baku yang
berkualitas dengan harga terjangkau. Sedangkan strategi yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan yaitu, maksimalisasi sistem informasi
untuk optimalkan pelayanan, mengadakan layanan online dan pesan antar,
menyediakan kontak untuk menyampaikan keluhan dan saran, karyawan memberi
arahan penerapan prokes saat pelanggan datang, menambah jumlah karyawan jika
diperlukan.