Pemanfaatan Tepung Talas Termodifikasi Heat Moisture Treatment (HMT) sebagai Pensubstitusi Terigu pada Pembuatan Mie Basah
Abstract
Mie menjadi salah satu jenis makanan yang sangat populer, bukan hanya
di Indonesia melainkan juga di beberapa negara di dunia. Mie pada umumnya
terbuat dari terigu yang berasal dari gandum, sedangkan Indonesia belum bisa
membudidayakan gandum sendiri. Salah satu strategi yang bisa dilakukan untuk
mengurangi impor gandum yaitu mengganti sebagian penggunaan terigu dengan
sumber pangan lokal tepung talas pada pembuatan mie basah. Tepung talas alami
memiliki kekurangan terutama pada sifat fungsionalnya. Oleh karena itu perlu
dilakukan modifikasi untuk memperbaiki kekurangan tersebut sehingga lebih
sesuai untuk digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan produk pangan.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik fisikokimia mie basah
dengan substitusi tepung talas termodifikasi dengan Heat Moisture Treatment
(HMT) dan mendapatkan formulasi terigu dan tepung talas termodifikasi dengan
Heat Moisture Treatment (HMT) yang menghasilkan mie basah yang disukai
panelis.
Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama yaitu
pembuatan tepung talas, tahap kedua yaitu modifikasi tepung talas, dan tahap
ketiga yaitu pembuatan mie basah. Rancangan percobaan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor. Parameter
penelitian meliputi pengujian sifat fisik (daya serap air, elastisitas, kecerahan
warna dan daya kembang), pengujian kimia (kadar air, kadar abu, kadar protein,
kadar lemak dan kadar karbohidrat), pengujian organoleptik (warna, aroma,
tekstur, rasa dan keseluruhan) dan dilanjutkan dengan uji efektivitas. Data sifat
fisik dan kimia yang diperoleh dianalisis menggunakan metode deskriptif dengan
bantuan Microsoft excel 2010, sedangkan data uji sensoris dianalisis
menggunakan chi-square dengan taraf signifkansi 5%. Penentuan uji efektifitas dilakukan secara analisis deskriptif kualitatif dengan pembobotan nilai untuk
menentukan perlakuan terbaik.
Hasil penelitian menunjukkan perlakuan mie basah dengan variasi
substitusi tepung talas termodifikasi HMT memberikan pengaruh yang berbeda
terhadap karakteristik warna (kecerahan), kadar air, kadar abu, kadar protein,
kadar lemak, kadar karbohidrat, kesukaan warna, aroma, tekstur, rasa, dan
keseluruhan (overall). Perlakuan terbaik mie basah dengan substitusi tepung talas
termodifikasi HMT yaitu pada perlakuan P1 dengan substitusi tepung talas
termodifikasi 10% dengan karakteristik kimia meliputi kadar air 63,89%; kadar
abu 0,5%; kadar protein 8,21%; kadar lemak 0,39% dan kadar karbohidrat
27,01% serta parameter kesukaan warna, aroma, tekstur, rasa dan kesleuruhan
berturut-turut yaitu 5,12 (agak suka); 4,68 (mendekati agak suka); 5,44 (agak
suka); 5,04 (agak suka); dan 5,12 (agak suka)