Profil Perubahan Sifat Enjiniring Buah Pisang Raja (Musa paradisiaca) Selama Proses Pemeraman Buatan
Abstract
Pisang (Musa paradisiaca) merupakan komoditas yang mudah
dibudidayakan dan dikembangkan di Indonesia. Buah pisang tergolong buah
klimaterik, artinya buah yang mempunyai fase tertentu untuk matang saat panen
akan menjadi matang selama penyimpanan. Pemeraman sering dilakukan pada
pisang dengan tujuan untuk mempercepat kematangan dan menyeragamkan
kematangan buah. Salah satu cara yang sering dilakukan petani untuk pemeraman
pisang adalah pemeraman dengan menggunakan kalsium karbida (CaC2)/batu
karbit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil perubahan sifat
enjiniring buah pisang raja dan menyusun model dinamika prubahan kadar air dan
tingkat kekerasan pisang raja selama proses pemeraman buatan.
Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Enjiniring Hasil
Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas
Jember. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2019. Bahan yang
digunakan adalah pisang raja dan kalsium karbida (CaC2). Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor yaitu dosis
kalsium karbida (CaC2) (20, 30 dan 40 g/kg) dan suhu pemeraman (25 dan 35oC).
Setiap perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali ulangan. Data hasil penelitian untuk
setiap perlakuan diolah menggunakan program Microsoft Excel dan Aplikasi IMB
SPSS Statistic 23. Data hasil pengukuran dianalisis dengan menggunakan analisis
grafik dan analisis statistik. Proses pemeraman menggunakan kalsium karbida
(CaC2) mengakibatkan nilai perubahan kadar air pisang raja yaitu bertambah naik
selama proses pemeraman dari rentang 63,67 %bb – 64,17 %bb menjadi 66,54
%bb - 70,37 %bb.. Sedangkan nilai tingkat kekerasan dari rentang 36330,7 Pa –
39489,3 Pa turun menjadi 1347,3 Pa – 2180,1 Pa. Nilai warna L (tingkat
kecerahan) bertambah naik dari rentang 53,9-54,1 menjadi 64,0-66,5; warna a
(tingkat kemerahan) semakin positif menunjukkan warna merah dari rentang -9,1
sampai -8,7 menjadi 4,1-6,1 dan warna b (tingkat kekuningan) semakin naik dari
rentang 18,3-18,6 menjadi 31,4-43,1; dan sifat termal buah pisang raja selama
proses pemeraman memiliki nilai panas spesifik (Cp) naik, nilai konduktivitas
panas (k) dan difusivitas panas (d) yang semakin turun. Hasil perhitungan R2
,
RMSE dan P menunjukkan bahwa model yang baik digunakan untuk
memprediksi perubahan kadar air pisang raja selama proses pemeraman adalah
model Page, karena model Page memiliki nilai R2
yang mendekati 1, nilai RMSE
yang rendah sebesar 0,6 – 2,1 %bk dan nilai P yang kecil sebesar 1,51 – 6,44 %.
Model regresi linier berganda pada perubahan kekerasan buah pisang raja pada
berbagai perlakuan dosis kalsium karbida (CaC2) dan suhu menunjukkan tingkat
kesesuaian dan keakuratan yang baik.