Pengaruh Induksi Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) Terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Minyak Atsiri pada Tiga Jenis Jahe (Zingiber officinale Rosc.)
Abstract
Jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman biofarmaka
yang memiliki banyak kandungan bermanfaat. Pengembangan tanaman
biofarmaka di Indonesia saat ini, sedang mengalami peningkatan dalam
produksinya. Produksi yang ditingkatkan tersebut, harus diimbangi dengan
kualitas yang dihasilkan agar dapat memenuhi mutu baku pasar. Salah satu cara
yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kualitas tanaman jahe yakni
menggunakan Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA). Kegunaan dari FMA tersebut
adalah membantu tanaman dalam pertumbuhan serta dapat meningkatkan
kandungan metabolit sekunder seperti minyak atsiri pada tanaman jahe. FMA
dapat menginduksi kinerja akar sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan
tanaman serta kandungan minyak atsiri yang merupakan bahan dasar dari obat –
obatan herbal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian
FMA terhadap pertumbuhan serta hasil metabolit sekunder khususnya minyak
atsiri yang dihasilkan. Peneliti berharap dengan adanya penelitan ini dapat
bermanfaat bagi petani untuk menjadi referensi dalam budidaya jahe.
Rancangan Percobaan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak
Lengkap (RAL) pola faktorial 3x4 dengan 3 ulangan. Perlakuan dalam percobaan
ini merupakan kombinasi antara berbagai jenis jahe dengan pemberian Fungi
Mikoriza Arbuskula (FMA). Data yang diperoleh selanjutnya akan dianalisis
menggunakan analisis varian (ANOVA). Apabila antara perlakuan berbeda nyata
maka akan dilakukan uji beda nyata dengan jarak berganda Duncan pada taraf
kepercayaan 5%.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi yang nyata antara dosis
pupuk Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) dengan jenis jahe pada tinggi tanaman,
jumlah anakan, berat basah tanaman dan berat kering tanaman dengan kombnasi
perlakuan terbaik yang didapatkan pada jenis jahe merah dengan dosis pupuk
FMA sebanyak 15 gram (J2F2). Pemberian dosis pupuk Fungi mikoriza arbuskula
(FMA) sebanyak 15 gram berpengaruh nyata pada Indeks Luas Daun (ILD), bobot
rimpang segar, bobot rimpang kering, panjang akar, volume akar dan minyak
atsiri dimana jenis jahe gajah menunjukkan respon pertumbuhan terbaik.