Analisis Bahan Baku Briket Sabut Kelapa Dan Tempurung Kelapa Terhadap Mutu Yang Dihasilkan
Author
ARIFIN, Ridho Rizma
Metadata
Show full item recordAbstract
Bahan bakar minyak adalah sumber energi dengan konsumsi terbesar saat ini jika dibandingakan dengan sumber energi lainya. Padahal cadangan minyak bumi yang berada di indonesia semakin menipis hanya bertahan hingga 2025. Untuk mengantisipasi hal tersebut pemerintah Indonesia telah mengeluarkan blueprint pengelolaan energi nasional tahun 2005-2025. Kebijakan energi ini khususnya ditekankan pada usaha untuk menurunkan ketergantungan penggunaan energi hanya pada minyak bumi. Pemanfaatan sumber energi alternatif di Indonesia sangatlah melimpah, salah satunya energi alternatif tersebut berasal dari biomassa. Ada beberapa biomassa yang memiliki potensi besar jika diolah untuk digunakan sebagai bahan bakar alternatif, contohnya dengan membuat briket. Negara beriklim tropis seperti di Indonesia merupakan penghasil kelapa yang cukup besar. melimpahnya limbah sabut dan tempurung kelapa belum termanfaatkan secara optimal. Sabut kelapa dan tempurung kelapa memiliki kandungan energi yang besar sehingga memenuhi standarisasi dalam membuat briket arang. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kualitas mutu briket sabut kelapa dan tempurung kelapa, dan telah dilaksankan di Laboratorium Intrumentasi Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember dan Laboratorium Terbarukan Politeknik Negeri Jember. Bahan penyusun briket yang digunakan adalah arang sabut kelapa: arang tempurung kelapa (200g : 200g) sebagai perlakuan 1, arang sabut kelapa : arang tempurung kelapa (200g : 400g) sebagai perlakuan 2, arang sabut kelapa : arang tempurung kelapa (200g : 600g) sebagai perlakuan 3, arang sabut kelapa : arang tempurung kelapa (200g : 800g) sebagai perlakuan 4. Penelitian karakteristik briket ini meliputi kadar air, laju pembakaran, kadar abu, nilai kalor, dan suhu pembakaran briket. Hasil uji yang didapat selanjutnya dianalisis dengan menggunakan ANOVA. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diketahui nilai kadar air briket P1 = 7,66%, P2 = 7,74%, P3 = 7,77%, dan P4 = 7,82%. Nilai kalor P1 = 5.071 kal/g, P2 = 5.305 kal/g, P3 = 5.420 kal/g, P4 = 5.816 kal/g. Laju pembakaran P1 = 0.1727 g/s, P2 = 0,0160 g/s, P3 = 0,0146 g/s, P4 = 0,0142 g/s. Suhu pembakaran dan lama pembakaran briket P1= 300 menit dengan suhu tertinggi 301 °C, P2= 335 menit dengan suhu tertinggi 321°C , P3= 355 menit dengan suhu tertinggi 350°C, dan P4 = 380 menit dengan suhu tertinggi 412°C. Kadar abu diketahui sebesar P1 = 7,68%, P2 = 7,89%, P3 = 8,59%, dan P4 = 8,73%. Komposisi terbaik pada pembuatan briket terdapat pada perlakuan P4 suhu pembakaran, laju pembakaran, kadar air, nilai kalor, dan kadar abu yang memenuhi SNI 01-6235-2000.
Collections
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
POTENSI Elaeidobius kamerunicus Faust. SEBAGAI SERANGGA PENYERBUK KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI KEBUN KELAPA SAWIT RAKYAT KABUPATEN BLITAR
Ichwan Gayuh Firmansyah (2014-01-21)Bunga jantan dan bunga betina pada tanaman kelapa sawit terpisah serta memiliki waktu pematangan yang berbeda sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri ( Pardamean, 2011). Kenyataan ini menyebabkan tanaman ini ... -
RASIO KOPI BUBUK DENGAN AIR PENGEKSTRAK DAN KOMPOSISI CAMPURAN GULA KELAPA DENGAN GULA PASIR PADA PEMBUATAN KOPI INSTAN GULA KELAPA
Ismawati (2014-01-26)Kopi instan gula kelapa merupakan diversifikasi produk dari minuman kopi untuk meningkatkan konsumsi kopi Indonesia seiring dengan meningkatnya produksi kopi Indonesia yang menduduki peringkat keempat negara produsen kopi ... -
STUDI PENYEBAB KESALAHAN MUTU GULA KELAPA PADA INDUSTRI GULA KELAPA DI KABUPATEN JEMBER
IRMA GHESTI PRIHATINI (2014-01-26)Gula kelapa, suatu produk olahan dari nira kelapa telah lama dikenal dalam penyiapan makanan kecil maupun minuman segar sehari-hari. Produk tersebut berfungsi sebagai pemanis yang mempunyai citarasa yang khas sehingga ...