Show simple item record

dc.contributor.advisorNovita, Elida
dc.contributor.advisorWahyuningsih, Sri
dc.contributor.authorG.H, Agnesa Arunggi
dc.date.accessioned2019-11-26T07:21:46Z
dc.date.available2019-11-26T07:21:46Z
dc.identifier.nimNIM141710201102
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/96238
dc.description.abstractIndustri tempe di Indonesia didominasi oleh industri rumahan (home industry) yang masih menggunakan teknologi yang sederhana dalam pembuatannya. Limbah yang dihasilkan dari industri rumahan pembuatan tempe biasanya langsung dibuang ke lingkungan. Limbah pembuatan tempe dapat menurunkan konsentrasi oksigen terlarut dalam air karena dibutuhkan untuk proses penguraian zat zat organik. Sisa bahan organik yang tidak terurai secara aerob akan diuraikan oleh bakteri anaerob, sehingga akan tercium bau busuk Salah satu teknologi untuk mereduksi konsentrasi polutan dalam limbah cair adalah melalui fitoremediasi. Metode pengolahan limbah dengan teknologi fitoremediasi tidak membutuhkan biaya oprasional yang tinggi dan cukup ekonomis dibandingkan dengan metode pengolahan limbah yang lain sebab metode ini menggunakan tanaman sebagai remediatornya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi tanaman yang terbaik dalam menurunkan kandungan variabel kualitas air seperti BOD, COD, TSS, pH, kekeruhan dan N pada limbah cair pembuatan tempe dengan menggunakan tanaman Eceng gondok (Eichhornia sp.), Kangkung Air (Ipomea sp.) dan Kiambang (Pistia sp.) Penelitian ini dilakukan berdasarkan skala lab, menggunakan akuarium dengan ukuran panjang 40 cm, lebar 15 cm, dan tinggi 25 cm. Penelitian ini memiliki empat perlakuan yaitu perlakuan kontrol (Ko) perlakuan menggunakan Eceng gondok (Eg) perlakuan menggunkan Kiambang (Ki) dan perlakuan menggunakan Kangkung Air (Ka). Setiap perlakuan menggunakan limbah cair 10 liter dan berat tanaman 300 gram. Limbah cair yang digunakan yaitu limbah cair hasil perebusan dan perendaman kedelai dengan perbandingan 1:1. Data hasil percobaan yang di dapat dari masing masing penurunan dianalisis nilai efisiensinya mengunakana analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Eceng gondok (Eichhornia sp.) memiliki kemampuan penrunan parameter kualitas air yang paling efisien dengan nilai efisiensi pada masing masing parameter yaitu kekeruhan 85,03%; TSS 66,44%; COD 59,11%; BOD 77,91% dan N 61,77%.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries141710201102;
dc.subjectProses Fitoremediasien_US
dc.subjectLimbah Cairen_US
dc.subjectPembuatan Tempeen_US
dc.titleKomparasi Proses Fitoremediasi Limbah Cair Pembuatan Tempe Menggunakan Tiga Jenis Tanaman Airen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record