dc.description.abstract | Daun tembakau merupakan salah satu bagian dari tanaman tembakau yang
dimanfaatkan sebagai bahan baku rokok. Selain digunakan sebagai bahan baku
rokok, daun tembakau yang memiliki senyawa alkaloid dan terpenoid dapat
digunakan sebagai bahan baku pembuatan minyak atsiri daun tembakau. Pada
penelitian ini digunakan daun tembakau untuk menghasilkan minyak atsiri yang
akan diujikan sebagai senyawa antimikroba. Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui tingat kemampuan senyawa antimikroba dalam minyak atsiri daun
tembakau Kasturi dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans
Metode yang dilakukan dalam penelitian tergolong dalam empat tahapan
yaitu destilasi uap-air daun tembakau, pengujian fisik minyak atsiri daun
tembakau, pengujian komponen kimia minyak atsiri daun tembakau menggunakan
GC-MS dan pengujian aktivitas antimikroba dengan metode difusi dan dilusi
padat. Konsentrasi pengujian antimikroba yang digunakan adalah 0; 2; 6; 18; 36;
72% metode difusi padat dan 0; 0,24; 0,4; 0,8; 1,6; 2,4 dan 3,0% metode dilusi
padat. Hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa kadar air daun
tembakau segar sebesar 79,67%. Selain itu, rendemen minyak atsiri daun
tembakau sebesar 0,026% dengan berat jenis 0,933 g/ml. Komponen kimia yang
terdapat dalam minyak atsiri dari hasil GC – MS diperoleh 39 jenis kompoen
dengan 16 senyawa komponen utama, contohnya adalah neofitadeiena 13,19%
dan 17-Octadecanoic acid, methyl ester (CAS) 18,67%. Pengujian aktivitas
antimikroba yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari 2 macam yaitu zona
hambat dan penentuan KHM. Luas zona hambat pada pengujian minyak atsiri
daun tembakau sebesar 10,33 mm pada konsentrasi 72%. Pengujian antimikroba
yang kedua didapatkan nilai KHM minyak atsiri daun tembakau dengan kurva probit Candida albicans menghasilkan nilai KHM (IC50) sebesar 3,67 mg/ml (24
jam) dan 11,79 mg/ml (48 jam). | en_US |