dc.description.abstract | Tanaman lamtoro banyak digunakan sebagai peneduh tanaman kopi dan
kakao. Biji lamtoro memiliki komponen aktif yaitu alkaloid, saponin, flavonoid,
mimosine, dan tanin. Flavonoid merupakan senyawa polifenol yang memiliki efek
antioksidan, anti tumor, anti radang, antibakteri dan anti virus. Senyawa polifenol
di dalam biji lamtoro mampu menghambat pertumbuhan bakteri Eschericia coli,
Bacillus subtilis, Salmonella thypimurrium, dan Staphylococcus aureus. Namun,
senyawa polifenol memiliki beberapa kelemahan yaitu sangat sensitif, tidak stabil
dan mudah mengalami degradasi akibat kondisi lingkungan. Beberapa faktor yang
dapat memicu terjadinya degradasi senyawa polifenol yaitu suhu, oksigen, dan
cahaya sehingga perlu dilakukan pencegahan. Inovasi untuk mengurangi
kerusakan senyawa polifenol yaitu dengan melakukan enkapsulasi.
Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu pembuatan ekstrak
polifenol biji lamtoro, enkapsulasi ekstrak biji lamtoro kaya polifenol, dan
melakukan pengujian total polifenol, aktivitas antioksidan, dan antibakteri serbuk
enkapsulasi ekstrak biji lamtoro kaya polifenol. Ekstraksi polifenol biji lamtoro
dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 50%. Rancangan
percobaan yang digunakan adalah rancangan satu faktor perlakuan dengan tiga
taraf. Faktor perlakuan adalah persentase penambahan maltodekstrin untuk 10%
ekstrak biji lamtoro kaya polifenol yang digunakan dalam enkapsulasi. Ketiga
taraf tersebut adalah MD5 (5% maltodekstrin dalam 85% aquades), MD10 (10%
maltodekstrin dalam 80% aquades), dan MD15 (15% maltodekstrin dalam 75%
aquades) | en_US |