Show simple item record

dc.contributor.advisorIndarto
dc.contributor.advisorWahyuningsih, Sri
dc.contributor.authorOKTAVIANI, Ade
dc.date.accessioned2019-10-09T05:45:32Z
dc.date.available2019-10-09T05:45:32Z
dc.date.issued2019-10-09
dc.identifier.nimNIM151710201058
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/93270
dc.description.abstractAliran dasar merupakan salah satu komponen penting daerah aliran sungai (DAS) yang mempengaruhi ketersediaan air pada saat musim kemarau. Informasi tentang ketersediaan air digunakan untuk pengelolaan sumberdaya air pada suatu DAS. Tujuan dalam penelitian ini yaitu: (1) kalibrasi parameter dengan metode Kille, (2) memisahkan aliran dasar menggunakan metode Kille pada DAS Simoanggrok dan Perning. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2018 sampai dengan Juni 2019. Tahapan penelitian ini adalah (1) Inventarisasi data hujan dan data debit (2) pengolahan data (3) kalibrasi (4) validasi (5) pengujian model. Proses kalibrasi dilakukan untuk periode 1996 sampai 2005. Proses validasi menggunakan data debit tahun 2006 sampai 2015. Pertama, data excel disiapkan untuk modul Kille 3.1 pada software Hydrooffice (Gregor, 2012). Kemudian, data debit minimum bulanan diurutkan dari terkecil ke terbesar. Setelah itu, nilai parameter regresi linier dikalibrasi menggunakan urutan data debit dari langkah sebelumnya. Selanjutnya, nilai parameter yang diperoleh digunakan untuk memisahkan aliran dasar harian dari debit total untuk periode validasi (2006-2015). Periode kering dipilih (Juli sampai September setiap tahun) digunakan untuk evaluasi kinerja model. Uji statistik dilakukan dengan menggunakan RMSE (Root Mean Square Error) dan koefisien determinasi. Hasil pemisahan aliran dasar juga divisualisasikan menggunakan hidrograf yang diperbesar untuk periode yang berbeda. Hasil menunjukkan persamaan linier regresi yang dihasilkan adalah Y = 0,01x + 0,4 (untuk DAS LamongSimoanggrok) dan Y = 0,23x + 18,79 (untuk DAS Surabaya-Perning). Nilai koefisien determinasi (R2 ) yang dihasilkan = 0,98 (pada DAS Surabaya-Perning) dan = 0,96 (pada DAS Lamong-Simoanggrok). Nilai RMSE yang dihasilkan = 0,06 (pada DAS Lamong-Simoanggrok) dan = 0,34 (pada DAS SurabayaPerning). Nilai baseflow berkisar 0,40-0,64 m³/ detik dari nilai debit terukurnya pada DAS Lamong-Simoanggrok. Sedangkan nilai baseflow yang dihasilkan pada DAS Perning berkisar 21,66-46,57 m³/detik dari nilai debit terukurnya. Hasil ini menunjukkan bahwa metode Kille yang digunakan bekerja dengan baik pada DAS Surabaya-Perning dan memiliki tingkat kesalahan kecil pada DAS LamongSimoanggrok.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries151710201058;
dc.subjectDASen_US
dc.subjectAliran dasaren_US
dc.titleAnalisis aliran Dasar (Base Flow) Menggunakan Metode Regresi Linier pada DAS Simoanggrok dan Perning : Aplikasi Modul Killeen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record