Show simple item record

dc.contributor.advisorWahyuningsih, Sri
dc.contributor.advisorNovita, Elida
dc.contributor.authorDHARMAWAN, Agus
dc.date.accessioned2019-04-10T03:03:04Z
dc.date.available2019-04-10T03:03:04Z
dc.date.issued2019-04-10
dc.identifier.nimNIM141710201052
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90285
dc.description.abstractSungai Bedadung yang menjadi sungai kajian penelitian terletak di Desa Tamansari dan Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. Akibat penggunaan lahan penduduk sekitar sungai, banyak saluran draniase yang membuang pencemar nonpoint sources dari aktivitas pemukiman dan pertanian ke sungai. Semakin meningkatnya pencemar yang dibuang ke sungai akan menurunkan kualitas air dan mempengaruhi daya tampung beban pencemaran sungai tersebut. Dalam rangka upaya pengendalian pencemaran air ditetapkan daya tampung beban pencemaran pada sungai menggunakan metode Streeter-Phelps dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis profil hidraulik, kualitas air, beban pencemaran dan daya tampung beban pencemaran Sungai Bedadung. Analisis daya tampung beban pencemaran ditinjau dari laju deoksigenasi, laju reoksigenasi dan kurva defisit oksigen untuk melihat kemampuan Sungai Bedadung melakukan purifikasi alami. Penelitian dilakukan selama Bulan Maret 2018 di Sungai Bedadung dengan panjang sungai 2541 m yang terbagi menjadi 3 segmen dengan 4 titik pantau (BDG01, BDG02, BDG03, dan BDG04). Data primer diperoleh melalui pengukuran debit dan parameter kualitas air. Pengukuran di masing-masing titik pantau terdiri atas pengukuran debit, temperatur, pH, dan DO. Pengukuran kekeruhan, TSS, TDS, BOD, dan COD dilakukan di Laboratorium Teknik Pengendalian dan Konservasi Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember. Hasil menunjukkan bahwa profil hidraulik Sungai Bedadung yang ditunjukkan oleh debit sungai memiliki nilai rata-rata 6,741 m3 /detik. Nilai rata-rata parameter kualitas air seperti TDS 89,4 mg/L, pH 7,3, DO 7,00 mg/L, dan BOD 0,927 mg/L sesuai dengan kriteria mutu air kelas II, sedangkan TSS 228,5 mg/L dan COD 35,0 mg/L menunjukkan di atas kriteria mutua air kelas II yang ditetapkan pemerintah dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 Tahun 2001. Beban pencemaran organik tertinggi berada pada titik pantau BDG02 (685,03 kg/hari) dan terendah berada pada titik pantau BDG04 (481,58 kg/hari). Rata-rata nilai laju deoksigenasi dan laju reoksigenasi masing-masing adalah 1,798 mg/L/hari dan 1,051 mg/L/hari. Berdasarkan kurva penurunan oksigen yang diperoleh, BDG04 mengalami self purification lebih cepat dibandingkan dengan titik lainnya. Hal tersebut ditunjukkan dengan jarak kritis (0,946 km) yang relatif lebih singkat dibandingkan dengan BDG01, BDG02, dan BDG03 yang jarak kritisnya relatif panjang yaitu masing-masing 4,123 km, 10,594 km, dan 5,828 km. Rata-rata konsentrasi DO yang turun pada setiap segmen adalah 6.953 mg/L atau berada di atas DO kritis, sehingga dapat disimpulkan bahwa Sungai Bedadung ruas Desa Tamansari sampai dengan Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan memiliki kemampuan untuk memulihkan diri akibat beban pencemaran yang dibuang ke sungai.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries141710201052;
dc.subjectSungai Bedadungen_US
dc.subjectPencemaranen_US
dc.titleDaya Tampung Beban Pencemaran Sungai Bedadung Menggunakan Metode StreeterPhelps (Studi Kasus di Desa Tamansari dan Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record