Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Bedadung Menggunakan Metode StreeterPhelps (Studi Kasus di Desa Tamansari dan Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember)
Abstract
Sungai Bedadung yang menjadi sungai kajian penelitian terletak di Desa
Tamansari dan Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. Akibat
penggunaan lahan penduduk sekitar sungai, banyak saluran draniase yang
membuang pencemar nonpoint sources dari aktivitas pemukiman dan pertanian ke
sungai. Semakin meningkatnya pencemar yang dibuang ke sungai akan
menurunkan kualitas air dan mempengaruhi daya tampung beban pencemaran
sungai tersebut. Dalam rangka upaya pengendalian pencemaran air ditetapkan daya
tampung beban pencemaran pada sungai menggunakan metode Streeter-Phelps
dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2010. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis profil hidraulik, kualitas air, beban
pencemaran dan daya tampung beban pencemaran Sungai Bedadung. Analisis daya
tampung beban pencemaran ditinjau dari laju deoksigenasi, laju reoksigenasi dan
kurva defisit oksigen untuk melihat kemampuan Sungai Bedadung melakukan
purifikasi alami. Penelitian dilakukan selama Bulan Maret 2018 di Sungai
Bedadung dengan panjang sungai 2541 m yang terbagi menjadi 3 segmen dengan
4 titik pantau (BDG01, BDG02, BDG03, dan BDG04). Data primer diperoleh
melalui pengukuran debit dan parameter kualitas air. Pengukuran di masing-masing
titik pantau terdiri atas pengukuran debit, temperatur, pH, dan DO. Pengukuran
kekeruhan, TSS, TDS, BOD, dan COD dilakukan di Laboratorium Teknik
Pengendalian dan Konservasi Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Jember. Hasil menunjukkan bahwa profil hidraulik Sungai Bedadung
yang ditunjukkan oleh debit sungai memiliki nilai rata-rata 6,741 m3
/detik. Nilai
rata-rata parameter kualitas air seperti TDS 89,4 mg/L, pH 7,3, DO 7,00 mg/L, dan
BOD 0,927 mg/L sesuai dengan kriteria mutu air kelas II, sedangkan TSS 228,5
mg/L dan COD 35,0 mg/L menunjukkan di atas kriteria mutua air kelas II yang
ditetapkan pemerintah dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 Tahun 2001.
Beban pencemaran organik tertinggi berada pada titik pantau BDG02 (685,03
kg/hari) dan terendah berada pada titik pantau BDG04 (481,58 kg/hari). Rata-rata
nilai laju deoksigenasi dan laju reoksigenasi masing-masing adalah 1,798 mg/L/hari
dan 1,051 mg/L/hari. Berdasarkan kurva penurunan oksigen yang diperoleh,
BDG04 mengalami self purification lebih cepat dibandingkan dengan titik lainnya.
Hal tersebut ditunjukkan dengan jarak kritis (0,946 km) yang relatif lebih singkat
dibandingkan dengan BDG01, BDG02, dan BDG03 yang jarak kritisnya relatif
panjang yaitu masing-masing 4,123 km, 10,594 km, dan 5,828 km. Rata-rata
konsentrasi DO yang turun pada setiap segmen adalah 6.953 mg/L atau berada di
atas DO kritis, sehingga dapat disimpulkan bahwa Sungai Bedadung ruas Desa
Tamansari sampai dengan Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan memiliki kemampuan
untuk memulihkan diri akibat beban pencemaran yang dibuang ke sungai.