Show simple item record

dc.contributor.advisorHerlina
dc.contributor.advisorFitriyana, Nurul Isnaini
dc.contributor.authorSepta, Andro Agasi Dana
dc.date.accessioned2017-03-22T01:43:21Z
dc.date.available2017-03-22T01:43:21Z
dc.date.issued2017-03-22
dc.identifier.nimNIM101710101103
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79760
dc.description.abstractCabe jawa (Piper retrofractum) adalah salah satu dari beberapa jenis rempahrempahan yang merupakan tanaman obat yang banyak dijumpai di Indonesia. Cabe jawa termasuk dalam suku sirih-sirihan atau Piperaceae. Cabe Jawa memiliki potensi yang sangat besar sebagai bahan untuk pembuatan minuman fungsional. Sejak dahulu, cabe Jawa sudah banyak dimanfaatkan di Indonesia terutama untuk bahan campuran ramuan jamu. Di Madura, cabe Jawa dimanfaatkan sebagai ramuan penghangat badan yang dapat dicampur dengan kopi, teh, dan susu. Secara empiris cabe jawa terbukti berkhasiat sebagai obat. Minuman fungsional berbasis tanaman obat dalam kemasan kantong celup dapat membantu peningkatan nilai ekonomis dan fungsional. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor. Perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis menggunakan metode deskriptif. Data hasil pengamatan ditampilkan dalam bentuk tabulasi dan gambar histogram yang kemudian diinterpretasikan sesuai parameter yang diamati untuk melihat kecenderungan atau trend dari setiap parameter. Minuman fungsional berbasis herbal cabe jawa dengan penambahan temulawak dan secang dalam kemasan kantong celup untuk perlakuan P0, P1, P2, P3, dan P4 secara berturut-turut memiliki nilai rata-rata karakteristik fisik warna yaitu 29,3 ; 29,6 ; 29,9 ; 30,1 ; dan 33. Minuman fungsional berbasis herbal cabe jawa dengan penambahan temulawak dan secang dalam kemasan kantong celup pada perlakuan P0, P1, P2, P3, dan P4 secara berturut-turut memiliki nilai rata-rata karakteristik kimia untuk polifenol adalah 37,57 ; 35,38 ; 32,56 ; 31,65 ; dan 29,83 mg GAE/g dan ix untuk aktifitas antioksidan nilai rata-ratanya adalah 30,8% ; 24,2% ; 20,1% ; 16,5% ; dan 12,2%. Berdasarkan sifat organoleptik minuman celup, untuk warna yang paling disukai konsumen adalah perlakuan P4 ( cabe jawa 50%, temulawak 10%, dan secang 40%) yaitu sebesar 4,36, untuk aroma yang paling disukai adalah perlakuan P0 (cabe jawa 50%, temulawak 40%, dan secang 10%) yaitu sebesar 3,40, rasa yang paling disukai adalah P2 (cabe jawa 50%, temulawak 25%, dan secang 25%) yaiutu sebesar 3,00, kekentalan yang paling disukai adalah P0 (cabe jawa 50%, temulawak 40%, dan secang 10%) yaitu sebesar 3,24 dan untuk keseluruhan yang paling disukai adalah P4 (cabe jawa 50%, temulawak 10%, dan secang 40%) yaitu sebesar 3,64.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries101710101103;
dc.subjectMINUMAN FUNGSIONALen_US
dc.subjectCABE JAWAen_US
dc.subjectKANTONG CELUPen_US
dc.titleKarakterisasi Minuman Fungsional Berbasis Herbal Cabe Jawa (Piper Retrofractum) dengan Penambahan Temulawak dan Secang dalam Kemasan Kantong Celupen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record