PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DARI INDUSTRI KOPI DENGAN TANAMAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes (Mart.) solms) MENGGUNAKAN SISTEM BATCH DAN SIRKULASI
Abstract
Limbah cair kopi mengandung bahan organik yang tinggi dan dapat menyebabkan pencemaran jika dibuang langsung ke lingkungan. Salah satu teknik pengolahan limbah yang kerap dikembangkan di negara-negara maju karena memiliki banyak keuntungan adalah penggunaan tanaman eceng gondok. Untuk lebih meningkatkan keefektifan proses penyerapan eceng gondok dalam menurunkan kandugan limbah cair kopi dilakukan modifikasi bioreaktor pengolahan dan studi laju aliran dengan memberikan sirkulasi. Bioreaktor yang digunakan berukuran panjang, lebar dan tinggi 160 cm, 30 cm dan 30 cm secara berurutan. Terdapat lubang limpasan pada tiap kompartemennya.
Pengolahan limbah dengan eceng gondok menggunakan sistem batch dan sirkulasi perlu mempertimbangkan debit dan waktu tinggal. Pada penelitian sebelumnya menggunakan 4 perlakuan debit diperoleh perlakuan terbaik adalah katagori debit  kecil (10,61 ml/detik) atau waktu tinggal terbesar yaitu 511 menit. Debit tersebut menghasilkan nilai efisiensi rata-rata sebesar 82,26 %, dan didapatkan  kesimpulan  bahwa  semakin  kecil  debit  dan  semakin  lama  waktu tinggal maka semakin banyak bahan-bahan pencemar yang diserap oleh akar eceng gondok. Namun, jika debit yang digunakan terlalu kecil pada bioreaktor pengolahan  limbah  dengan  sirkulasi  diduga  akan  menghambat  proses sirkulasinya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh pemberian debit sirkulasi kurang dari 10 ml/s terhadap efisiensi penurunan kandungan limbah cair kopi. Penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan debit dan waktu tinggal yang tepat dalam bioreaktor sistem batch dan sirkulasi. Penelitian ini menggunakan tiga perlakuan debit Q1, Q2 dan Q3 (3,1; 4,8; dan 5,6 ml/detik)  atau  waktu  tinggal  (690;  558,  dan  435 menit).  Setiap  perlakuan berlangsung  selama  tujuh   hari. Parameter yang  diukur adalah pH, suhu, kekeruhan, dan TDS sebagai parameter harian, sedangkan  pengukuran  COD, BOD, NH3, dan PO4 dilakukan pada awal dan akhir perlakuan.
