Show simple item record

dc.contributor.advisorTamtarini
dc.contributor.advisorLindriati, Triana
dc.contributor.authorYULIANTI, Heny
dc.date.accessioned2016-05-17T03:59:05Z
dc.date.available2016-05-17T03:59:05Z
dc.date.issued2016-05-17
dc.identifier.nim98-1080
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/74025
dc.description.abstractJamur merupakan salah satu komoditas hasil pertanian yang banyak dijumpai di l ndonesia. Sal ah satu jenis jamur tersebut adalah jamur ti ram {Pleurotus ostreatus). Jamur merupakan komoditas pertanian yang cepat rusak atau layu bila disimpan terlalu lama. Untuk memperpanjang umur simpannya maka perlu dilakukan pengolahan, salah satunya adalah dibuat kerupuk. Penggunaan jamur sebagai bahan tambahan dalam pembuatan kerupuk selain dalam bentuk jamur segar juga dalam bentuk tepungnya. Kerupuk adalah jenis makanan kering yang cukup populer di Indonesia dan sudah memasyarakat secara luas. Pada pembuatan kerupuk jamur, bah<"n baku utama adalah tapioka ditambah dengan jamur ti ram segar /tepung jamur namun belum diketahui lama pengukusan dan suhu pengeringan yang tepat sehingga perlu dilakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pengukusan terhadap sifat-sifat kerupuk jamur, mengetahui pengaruh suhu pengeringan terhadap sifat-sifat kerupuk jamur, mengetahui lama pengukusan dan suhu pengeringan yang tepat dalam pembuatan kerupuk jamur serta menentukan bentuk jamur (jamur segar/tepung jamur) yang tepat untuk pembuatan kerupuk jarnur tiram. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAK Split-plot yang terdiri dari dua faktor, yaitu lama pengukusan (faktor A dan C) dua level dan suhu pengeringan (faktor B dan D) dua level, masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Parameter yang diamati meliputi, untuk kerupuk mentah : kadar air dan warna, sedangkan untuk kerupuk matang : daya kembang, tekstur dan organoleptik (rasa dan kerenyahan). Masing-masing hasil pengamatan di1akukan uj i varian dan apabila terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji jarak berganda duncan. Untuk menentukan perlakuan terbaik digunakan uji efektivitas dan dilanjutkan uji t dengan menggunakan perlakuan terbaik untuk mengetahui perbedaan kerupuk dari jamur tiram segar/tepungnya. Dilanjutkan dengan uji efektivitas untuk menentukan bentuk jamur yang tepat dalam pembuatan kerupuk.Hasil penelitian diperoleh bahwa untuk kerupuk jamur tiram segar per1akuan yang paling baik adalah A1B2 (lama pengukusan 60 menit dan suhu pengeringan SO"C) sedangkan untuk kerupuk dari tepung jamur tiram perlakuan yong paling baik adalah C2D1 (lama pengukusan 90 menit dan suhu pengeringan 45°C). Bentuk jamur yang paling tepat untuk pembuatn kerupuk jamur adalah tepung jamuren_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKerupuk Jamur Tiram Putihen_US
dc.titlePembuatan kerupuk jamur tiram putih (Pleurotus florda) denagn variasi pengukusan dan suhu pengeringanen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record