PENETAPAN PRIORITAS PERBAIKAN BANGUNAN UTAMA IRIGASI BERBASIS PAI (Studi Kasus di UPTD Rambipuji Sub DAS Kali Petung dan Kali Putih)
Abstract
Manajemen aset irigasi adalah proses manajemen yang terstruktur untuk
perencanaan pemeliharaan dan pendanaan sistem irigasi. Hal tersebut berguna
untuk mencapai tingkat pelayanan yang ditetapkan dan berkelanjutan. Manajemen
aset irigasi merupakan metode untuk merancang rangking prioritas aset irigasi
yang harus diperbaiki. Pada UPTD Rambipuji, perbaikan aset irigasi dilakukan
tanpa memperhatikan rangking prioritas aset. Oleh sebab itu manajemen aset perlu
diterapkan di UPTD Rambipuji. Penelitian ini dibatasi pada jaringan pembawa
saja dengan aset bangunan utama irigasi dan faktor yang berpengaruh pada
rangking prioritas aset. Faktor tersebut antara lain tingkat pendidikan juru, lama
kerja juru dan kondisi hidrogeologi. Kondisi hidrogeologi yang dimaksud dalam
hal ini adalah mengenai keterdapatan air tanah berdasarkan jenis akuifernya.
Tujuan dari penelitian ini antara lain: (1) untuk meningkatkan kinerja aset irigasi
dengan menetapkan ranking prioritas aset irigasi dan (2) untuk mengetahui faktorfaktor
yang berpengaruh pada rangking prioritas aset irigasi. Informasi mengenai
ranking prioritas aset irigasi diharapkan dapat membantu UPTD Pengairan
Rambipuji untuk perencanaan program perbaikan aset irigasi.
Penelitian Penerapan Manajemen Aset Bagunan Utama Irigasi akan
dilaksanakan di Sub DAS Kali Petung dan Kali Putih UPTD Rambipuji,
Kabupaten Jember. Sumber data yang digunakan berupa data primer. Data
diperoleh dari proses pengukuran dimensi dan kerusakan aset irigasi. Rangking
prioritas aset irigasi diperoleh dengan cara perhitungan kondisi dan keberfungsian
aset irigasi berdasarkan metode PAI dan penilaian oleh juru. Analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Speraman rank (ρ). Variabel dalam
penelitian ini adalah tingkat pendidikan juru, masa kerja juru dan kondisi
hidrogeologi.
Hasil dari penelitian, nilai ρhitung sebesar 0,857 sedangakan ρtabel sebesar
0,377. Hal tersebut menunjukkan bahwa rangking prioritas aset irigasi oleh juru
dan metode PAI berbeda. Tingkat pendidikan mempengaruhi rangking prioritas
aset hasil penilaian juru, juru dengan tingkat pendidikan SMA memberikan
penilaian yang sama dengan metode PAI. Sedangkan lama kerja tidak
mempengaruhi rangking prioritas hasil penilaian juru. Kondisi hidrogeologi tidak
berpengaruh pada rangking prioritas aset. Melainkan rangking prioritas aset yang
kurang tepat pada akuifer produktifitas rendah dapat memberikan dampak yang
buruk pada daerah layanan.