ANALISIS PARAMETER KUALITAS AIR UNTUK KEPERLUAN AIR BERSIH (STUDI KASUS DI DESA SIDOMULYO KECAMATAN SILO KABUPATEN JEMBER)
Abstract
Air merupakan sumber daya alam yang mempunyai fungsi sangat penting
bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya, serta sebagai modal dasar
dalam pembangunan. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka
semakin tinggi pula kebutuhan sumber daya air untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari. Untuk memenuhi kebutuhan air minum dan air bersih, penduduk Desa
Sidomulyo lebih memanfaatkan air sumur karena air sumur dianggap lebih bersih
dibandingkan dengan air sungai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengevaluasi kualitas air pada mata air di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo
Kabupaten Jember, sebagai air bersih dan membuat rekomendasi untuk
pengolahan dan pengelolaan kualitas air di Desa Sidomulyo.
Penelitian ini dilakukan dengan pengujian parameter dasar untuk
memenuhi standar baku air bersih, yang meliputi parameter fisika (bau, rasa,
suhu, total padatan terlarut, total padatan tersuspensi), parameter kimia (klorida,
tembaga, kesadahan total, DO, H2S, besi, mangan, pH, sulfat, nitrat), parameter
mikrobiologi (E coli dan total bakteri coliform). Evaluasi parameter dilakukan
dengan cara membandingkan hasil uji parameter kualitas air di Desa Sidomulyo
dengan standar parameter kualitas air yang telah ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No.82 Tahun 2001.
Berdasarkan penelitian dapat ketahui bahwa kualitas air dari mata air di
Desa Sidomulyo memenuhi syarat untuk dimanfaatkan sebagai air bersih dan air
irigasi. Hal ini dapat diketahui karena dari 17 parameter yang telah dianalisis
viii
hanya ada 3 parameter yang belum memenuhi standar parameter yang telah
ditentukan oleh Pemerintah sebagai standar baku air bersih. Parameter-parameter
tersebut adalah Cu, TSS, Total Coliform. Dari hasil pengujian laboratorium,
parameter Cu menunjukkan 0,44 mg/l (lokasi I); 0,53 mg/l (lokasi II); 0,08 mg/l
(lokasi III); 0,12 mg/l (lokasi IV). Untuk parameter TSS menunjukkan 284 mg/l
(lokasi I); 195 mg/l (lokasi II); 398 mg/l (lokasi III); 142 mg/l (lokasi IV),
sedangkan untuk parameter total coliform menunjukkan 1,6 x 104 cfu/100ml; 3,3 x
102 cfu/100ml; 1,6 x 104 cfu/100ml; 4,7 x 102 cfu/100ml. Dari hasil evaluasi uji
laboratorium terhadap PPRI No.82 Tahun 2001, ketiga parameter tersebut masih masuk
dalam standar kualitas air kelas III dan kelas IV. Sehingga masih perlu dilakukan
pengolahan air lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas air. Kadar Cu dapat
diturunkan dengan penyaringan menggunakan media karbon aktif. Kadar TSS
dapat diturunkan secara fisik dengan saringan pasir cepat (sand filter), Kadar total
bakteri coliform dapat diturunkan dengan penyinaran menggunakan sinar UV.