Show simple item record

dc.contributor.authorAnggun Cahya Mastika
dc.date.accessioned2014-11-10T02:59:21Z
dc.date.available2014-11-10T02:59:21Z
dc.date.issued2014-11-10
dc.identifier.nimNIM091710101108
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/60154
dc.description.abstractAnalisis data pada penelitian utama dilakukan dengan pengulangan sebanyak 3 kali. Data yang diperoleh diolah menggunakan metode deskriptif, untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan digunakan uji T. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan perbandingan tempe terfermentasi lanjut dan tempe segar pada pembuatan sambal tumpang adalah (1 : 1) dan (3 : 2) dengan lama fermentasi 84 jam (untuk tempe terfermentasi lanjut). Pada penyimpanan suhu rendah (50C) selama tiga minggu, sambal tumpang A (1 : 1) memiliki karakteristik nilai kecerahan 41,77 - 42,51; kadar air 49,650 – 51,067% (wb); protein terlarut 0,456 – 0,554 % (db) dan total mikroba 8,340 – 8,950 log CFU/ml. Pada sambal tumpang B (3 : 2) memiliki karakteristik nilai kecerahan 41,08 – 41,98; kadar air 50,712 – 52,535% (wb); protein terlarut 0,558 – 0,623 % (db) dan total mikroba 8,592 – 9,090 log CFU/ml.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091710101108;
dc.subjectSambal Tumpang, Tempeen_US
dc.titleKARAKTERISTIK SAMBAL TUMPANG DARI CAMPURAN TEMPE SEGAR DAN TEMPE TERFERMENTASI LANJUT SELAMA PENYIMPANAN SUHU RENDAHen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record