KARAKTERISTIK SAMBAL TUMPANG DARI CAMPURAN TEMPE SEGAR DAN TEMPE TERFERMENTASI LANJUT SELAMA PENYIMPANAN SUHU RENDAH
Abstract
Analisis data pada penelitian utama dilakukan dengan pengulangan
sebanyak 3 kali. Data yang diperoleh diolah menggunakan metode deskriptif,
untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan digunakan uji T. Berdasarkan hasil
penelitian didapatkan perbandingan tempe terfermentasi lanjut dan tempe segar
pada pembuatan sambal tumpang adalah (1 : 1) dan (3 : 2) dengan lama
fermentasi 84 jam (untuk tempe terfermentasi lanjut). Pada penyimpanan suhu
rendah (50C) selama tiga minggu, sambal tumpang A (1 : 1) memiliki
karakteristik nilai kecerahan 41,77 - 42,51; kadar air 49,650 – 51,067% (wb);
protein terlarut 0,456 – 0,554 % (db) dan total mikroba 8,340 – 8,950 log
CFU/ml. Pada sambal tumpang B (3 : 2) memiliki karakteristik nilai kecerahan
41,08 – 41,98; kadar air 50,712 – 52,535% (wb); protein terlarut 0,558 – 0,623 %
(db) dan total mikroba 8,592 – 9,090 log CFU/ml.