dc.description.abstract | Hasil penelitian menunjukkan bahwa Variasi pH dan lama perlakuan selama
oksidasi menggunakan oksidator H2O2 pada pati singkong rakyat berpengaruh nyata
terhadap sifat fisik (derajat putih dan kejernihan pasta), kimia (kadar gugus karboksil,
derajat keasaman, kandungan amilosa dan amilopektin, dan residu H2O2), dan
fungsional teknis (viskositas 60˚C dan 90˚C, kemampuan menahan air dan minyak,
kekuatan mengembang, daya larut, dan sineresis) pati singkong rakyat yang
dihasilkan, dan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air. Rendemen pati singkong
rakyat teroksidasi berkisar antara 38,482–38,906 gram, derajat putih antara 95,43–
96,75%, kejernihan pasta antara 0,088–0,189Å, kadar gugus karboksil antara 0,150–
0,248%, derajat keasaman antara 3,46–9,14, kadar air antara 10,166–10,601%,
kandungan amilosa antara 17,35–20,00% dan amilopektin antara 80,00–82,65%,
residu H2O2 antara 0,01–0,02%, viskositas suhu 60˚C antara 4,33–11,33 mPa.s dan
suhu 90˚C antara 2,67–7,17 mPa.s, kemampuan menahan air antara 1,00–1,47 g/g,
kemampuan menahan minyak antara 1,62–1,95 g/g, kekuatan mengembang antara
6,41–8,19 kali, daya larut antara 3,87–10,60%, serta sineresis dengan berat gel antara
7,1–10,4g dan volume air dilepaskan antara 79,3–85,7%. | en_US |