Show simple item record

dc.contributor.authorIfriyono Santoso
dc.date.accessioned2014-04-13T23:52:06Z
dc.date.available2014-04-13T23:52:06Z
dc.date.issued2014-04-13
dc.identifier.nimNIM081710201048
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/56920
dc.description.abstractTujuan penelitian ini meliputi (1) Membuat kontruksi mesin pengering bahan hasil pertanian yang dapat digunakan untuk kondisi mendung maupun malam hari, (2) Menguji kinerja teknis mesin pengering bahan hasil pertanian untuk mengetahui suhu, RH (kelembaban relatif udara), penurunan kadar air dan energi panas dalam ruang pengering saat menggunakan energi surya maupun saat menggunakan energi biomassa, (3) Menghitung nilai efisiensi mesin pengering pada saat menggunakan energi surya dan kombinasi dari energi surya dan biomassa. Data hasil pengukuran dianalisis dengan metode anilisis grafis dan analisis diskriptif. Berdasarkan hasil perancangan, mesin pengering ini memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi berturut turut 120 cm, 50 cm, dan 50 cm, dengan tungku pemanas yang memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi berturut 30 cm, 25 cm, dan 40 cm. Mesin pengering ini dapat menghasilkan suhu antara 42°C-53°C pada saat menggunakan energi surya dan 40°C-71°C pada saat menggunkan energi kombinasi. RH (Kelembaban udara relatif) yang dapat dihasilkan berkisar antara antara 50-62% pada saat menggunakan energi surya dan 40-78% pada saat menggunakan energi kombinasi. Mesin ini mampu menurunkan kadar air gabah dari 26,33% bb dan 25,67% bb diturunkan hingga menjadi 9,20% bb dan 9,93% bb selama 12 jam pada saat menggunkan energi surya, pada saat menggunakan energi kombinasi mesin ini mampu menurunkan kadar air dari 25,07% bb dan 24,73% bb diturunkan hingga menjadi 7,20% bb dan 8,27% bb selama 12 jam. Besarnya nilai efisiensi sistem pengeringan pada saat menggunakan energi surya dengan dua kali pengulangan berturut-turut yaitu 47,3% dan 43,3%, sedangkan pada saat menggunakan energi kombinasi dengan dua kali pengulangan berturut-turut yaitu 1,02% dan 1,14%. Dengan melihat hasil efisiensi yang diperoleh sangatlah rendah khususnya pada saat menggunakan energi kombinasi, hal ini terjadi karena banyaknya energi yang terbuang dari tungku pemanas.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081710201048;
dc.subjectMesin Pengering, Energi Hibriden_US
dc.titleKAJIAN KINERJA PROTOTIPE MESIN PENGERING BIJI-BIJIAN TIPE ENERGI HIBRIDen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record