APLIKASI METODE SIX SIGMA PADA PENGENDALIAN MUTU PROSES PRODUKSI AMDK
Abstract
Tahap define bertujuan untuk menentukan jenis cacat dan membuat
diagram IPO. Tahap selanjutnya yaitu measure menggunakan control chart, dari
hasil tersebut parameter kualitas air seperti suhu, pH, kadar TDS, kadar Fe,
kekeruhan, total E. coli sudah sesuai standar PERMENKES kecuali pada
parameter total coliform yang nilainya melebihi standar yang ditentukan. Lalu
dilakukan perhitungan DPMO yaitu hasil yang didapatkan untuk kualitas air
sebesar 248811,83 dan untuk cacat kemasan sebesar 77694,03.
Tahap analisis menunjukkan bahwa faktor – faktor yang berpengaruh pada
proses pengolahan AMDK yaitu tenaga kerja, bahan baku, alat dan mesin serta
lingkungan.
Rekomendasi perbaikan untuk pengendalian mutu untuk meminimalisasi
cacat yaitu pemahaman kepada para pekerja, kelayakan dan perawatan alat dan
mesin, serta pembuatan dan penerapan Standard Operating Procedure (SOP).
Tahap control dilakukan menggunakan sistem kontrol melalui pengawasan
dengan standard operation procedure (SOP) dan melakukan analisis six sigma
secara berkelanjutan.
Pada grafik penyimpanan menunjukkan adanya perubahan untuk tiap
parameter kecuali parameter Fe. Perubahan suhu air setiap minggunya selama satu
bulan dikarenakan suhu ruangan yang tidak stabil. Perubahan untuk parameter
TDS bisa dikarenakan mesin filter yang harus bersih dan suhu ruangan yang tidak
stabil sebab semakin suhu meningkat mengakibatkan TDS tidak larut dalam air
dan menimbulkan kerak. Perubahan untuk parameter kekeruhan tidak dipengaruhi
oleh waktu dan suhu ruangan. Perubahan untuk parameter pH dipengaruhi oleh
waktu sebab semakin lama pH akan menurun menuju kondisi asam.
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan
Jenis cacat untuk kualitas air yang tidak sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air
Minum yaitu total coliform yang nilainya lebih besar dari 0, sedangkan untuk
jenis cacat seperti suhu, pH, kadar TDS, kekeruhan, kadar Fe, dan total E. coli
hasil yang didapatkan sudah sesuai standar Permenkes. Level sigma untuk
parameter kualitas air AMDK dan cacat kemasan berada dalam rata – rata
perusahaan Indonesia dan kompetitif dalam pasar lokal.