dc.description.abstract | Kakao adalah komoditas eksport penting di Indonesia yang jumlahnya
semakin meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan jumlah produksi kakao berarti
meningkat pula hasil samping/limbah hasil produksinya. Salah satunya adalah kulit
buah, yang jumlahnya mencapai hingga 70% dari berat buah kakao (Wahyudi, 2008).
Hingga saat ini kulit buah kakao hanya diolah menjadi pupuk dan pakan ternak.
Alternatif lain untuk menghasilkan produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomi
tinggi yaitu asam sitrat. Aspergillus niger dapat digunakan untuk memproduksi asam
sitrat dengan memanfaatkan karbohidrat dari limbah kakao sebagai sumber karbon.
Pengembangan teknologi yang sederhana perlu dilakukan untuk memproduksi asam
sitrat dengan cara fermentasi oleh Aspergillus niger. Namun pengaruh komposisi
konsentrasi padatan kulit buah kakao dan lama waktu inkubasi terhadap hasil
produksi asam sitrat belum diketahui. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh konsentrasi kulit buah kakao, lama waktu inkubasi dan kombinasi terbaik
antara konsentrasi kulit buah kakao dan waktu inkubasi terhadap jumlah asam
organik (asam sitrat) yang dihasilkan.
Penelitian produksi asam sitrat dilakukan melalui proses fermentasi oleh A.
niger yang diinkubasikan dengan mengaduk menggunakan shaker berkecepatan 100
rpm pada suhu ruang selama 9 hari dan dilakukan pengamatan setiap 3 hari sekali.
Parameter pengamatan meliputi gula pereduksi, penentuan derajat keasama (pH),
kadar serat kasar sisa setelah fermentasi dan kadar asam sitrat setelah fermentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi padatan dan lama fermentasi
mempengaruhi produksi asam sitrat. Semakin besar konsentrasi padatan kulit buah
kakao maka semakin tinggi kadar asam sitrat yang dihasilkan dan semakin lama waktu inkubasi kadar asam sitrat juga semakin tinggi. Kombinasi konsentrasi padatan
kulit buah kakao sebesar 9% dengan lama fermentasi 9 hari menghasilkan asam sitrat
paling tinggi yaitu 5,11mg/ml. | en_US |