dc.description.abstract | MOCAL (Modified Cassava Flour) merupakan hasil pengembangan produk
dari bahan baku lokal yaitu ubi kayu yang dikembangkan oleh Laboratorium Kimia
dan Biokimia Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember.
Untuk memproduksi dalam jumlah besar, maka direncanakan pabrik MOCAL yang
saat ini dikembangkan di Kabupaten Trenggalek. Dengan kondisi geografis daerah
berupa pegunungan maka dibutuhkan suatu strategi yang tepat, yaitu dengan
menerapkan sistem Klaster Industri. Untuk menghasilkan mutu produk yang baik dan
aman untuk dikonsumsi, maka dilakukan penyusunan Standard Operasional Prosedur
(SOP) untuk Industri MOCAL dengan menggunakan sistem Klaster.
Permasalahannya adalah belum ada SOP pengolahan MOCAL, khususnya untuk
industri MOCAL berbasis klaster sehingga perlu dilakukan pembentukan TIM.Tujuan
dari penelitian ini yaitu menyediakan informasi mengenai teknik produksi dan
memperoleh SOP Industri MOCAL berbasis klaster, khususnya di Kabupaten
Trenggalek.
Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2007 hingga Desember 2007.
Pengumpulan data dilakukan di Kabupaten Trenggalek. Pengolahan data dilakukan di
Laboratorium KBHP FTP UNEJ. Pengumpulan data menggunakan metode observasi
dan kepustakaan, dan pengolahan data menggunakan metode deskriptif.
MOCAL mempunyai karakteristik fisik dan organoleptik yang spesifik jika
dibandingkan dengan tepung ubi kayu pada umumnya, walaupun dari komposisi
kimianya tidak jauh berbeda. Secara teknis produksi MOCAL sangat sederhana,
mirip dengan tepung ubi kayu tapi ditambah tahap fermentasi. Proses produksi
Industri MOCAL berbasis klaster terdiri dari 2 tahap pengolahan, yaitu pengolahan
ubi kayu menjadi chip kering yang prosesnya dilakukan di klaster, dan pengolahan chips kering menjadi MOCAL yang prosesnya dilakukan di pabrik. Penerapan sistem
jaminan mutu mutu dan keamanan pangan untuk industri MOCAL berdasarkan
konsep manajemen mutu produk dengan sistem pengendalian bahaya (HACCP) dan
pengendalian mutu, serta konsep Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri
Rumah Tangga (CPPB-IRT).
Hasil penelitian menunjukkan pengembangan konsep Industri MOCAL
berbasis Klaster di Kabupaten Trenggalek yang merupakan daerah sentra produksi
ubi kayu menunjukkan gambaran yang positif dengan mulai bermunculan beberapa
Klaster MOCAL di beberapa daerah di Kabupaten Trenggalek. Ini membuktikan
bahwa sebagian masyarakat yang diantaranya petani ubi kayu dan industri ampas
(limbah) produksi tapioka di Kabupaten Trenggalek mulai merasakan manfaat yang
menguntungkan dengan adanya Industri MOCAL berbasis Klaster yang mulai di
laksanakan di Kabupaten Trenggalek, sehingga sebagian industri tersebut
mengalihkan usahanya menjadi Klaster MOCAL yang mengolah ubi kayu menjadi
chips kering. Untuk mengubah chips kering yang dihasilkan menjadi MOCAL telah
dibentuk pabrik MOCAL yang dimiliki oleh Koperasi Gemah Ripah Loh Jinawi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan bahan baku ubi kayu sangat
melimpah yaitu rata-rata mencapai 32.850,5 Ton/Bulan, sedangkan saat ini Industri
MOCAL berbasis klaster yang direncanakan masih meliliki kapasitas 500 Ton/Bulan
dengan kebutuahan bahan baku sekitar 1.612,9 Ton/Bulan. Pembentukan Klaster
MOCAL sangat menguntungkan petani, karena akan mengurangi biaya pengangkutan
dan menambah nilai ekonomis hasil olahan yaitu berupa chips yang memiliki harga
jual yang lebih mahal. Dengan harga ubi kayu yang hanya sekitar Rp. 350 per-Kg,
sedangkan harga chips kering yang dihasilkan bisa mencapai Rp. 1.800 per-Kg.
Industri MOCAL harus memenuhi standard pabrik pengolahan pangan, untuk
menjamin kualitas mutu dan keamanan produk MOCAL maka dibuat suatu
rancangan berupa petunjuk Standard Prosedur Operasional (SOP) untuk memudahkan
Industri MOCAL berbasis klaster melaksanakan kegiatan produksinya dengan
memperhatikan keamanan dan kualitas produk MOCAL yang dihasilkan. | en_US |