dc.description.abstract | Salah satu cara untuk mencegah atau memperlambat penurunan kualitas bahan makanan adalah dengan cara pelapisan. Edible film adalah salah satu jenis pelapis
makanan yang bersifat ramah lingkungan karena dibuat dari bahan yang dapat dimakan. Penambahan ekstrak teh hijau pada pembuatan edible film dapat meningkatkan daya antioksidatifnya. Akan tetapi konsentrasi ekstrak teh hijau dan teknik pembuatan edible film yang tepat belum diketahui. Tujuan penelitian untuk (1) mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak teh hijau terhadap kadar air, Aw dan kelarutannya, (2) mengetahui pengaruh teknik pembuatan terhadap kadar air, Aw dan kelarutannya, dan (3) mengetahui konsentrasi dan teknik pembuatan yang tepat untuk menghasilkan edible film dengan kadar air, Aw dan kelarutan yang rendah. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Proses Hasil Pertanian Universitas Jember padabulan Februari - Juni 2010. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) 2 faktor. Faktor pertama konsentrasi ekstrak teh hijau (0%, 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%), faktor kedua teknik pembuatan edible film (Solvent Casting dan Compression Molding). Parameter pengamatan meliputi kadar air, aktivitas air (Aw) dan kelarutan edible film. Data yang diperoleh di uji sidik ragam dan selanjutnya kalau ada perbedaan yang nyata di uji dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak teh hijau dan teknik pembuatan berpengaruh terhadap kadar air, aktivitas air dan kelarutan edible film. Perlakuan terbaik adalah perlakuan A5B2 (konsentrasi ekstrak teh hijau 80% dengan teknik pembuatan Compression Molding). Edible film yang dihasilkan mempunyai kadar air 14,56% , Aw 0,77 dan kelarutan 64,59%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak teh hijau berpengaruh terhadap kadar air, aktivitas air (Aw) dan kelarutan edible film. Teknik pembuatan juga berpengaruh terhadap kadar air, aktivitas air (Aw) dan kelarutan edible film. | en_US |