Kajian tingkat kematangan dan jenis pelarut pd ekstrak senyawa antioksidan kulit buah kopi robusta
Abstract
Kulit buah kopi robusta merupakan salah satu limbah dari pengolahan biji kopi robusta yg berpotensi sbg sumber senyawa antioksidan. Shg dpt meningkatkan nilai jual kulit buah kopi robusta. Dg perbedaan tkt kematangan mk akan berbeda pula kandungan senyawa-senyawa antioksidan yg dihasilkan untuk mendapatkan ekstrak kulit buah kopi yg optimal perlu menggunakan pelarut aquadest, etanol dan campuran aquadest dan etanol dengan perbandingan 1: 1.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat kematangan buah kopi thd kadar senyawa antioksidan, mengetahui pengaruh jenis pelarut thd kadar senyawa-senyawa antioksidan kulit buah kopi robusta, mengetahui tingkat kematangan dan jenis pelarut yg tepat untuk menghasilkan senyawa-senyawa antioksidan paling optimal.
Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dg 2 faktor yg terdiri dr tingkat kematangan before ripe, ripe, over ripe dg jenis pelarut yaitu aquadest, etanol dan campuran keduanya 1:1 dg parameter pengujian meliputi vit c, beta karoten, antosianin, polifenol, aktivitas antioksidan, warna dan pH. Jika tjd beda nyata mk diuji dg uji beda nyata Duncan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kematangan buah kopi robusta berpengaruh thd ekstrak senyawa antioksidan yaitu vit C, betakaroten, antosianin, polifenol dan aktifitas antioksidan, sedangkan yg tidak berpengaruh thd senyawa antioksidan yaitu pH dan warna. Jenis pelarut ekstrak kulit buah kopi robusta berpengaruh thd ekstrak senyawa antioksidan kulit buah kopi robusta yaitu vit C, betakaroten, antosianin, polifenol dan aktifitas antioksidan. Sedangkan, yg tidak berpengaruh thd hasil ekstrak senyawa antioksidan adalah pH dan warna. Tingkat kematangan before ripe dan jenis pelarut ekstrak senyawa antioksidan kulit buah robusta campuran aquadest dan etanol 75% dg perbandingan 1:1 Menghasilkan ekstrak senyawa antioksidan yg paling optimal dg kandungan vit C (15.96 mg/g), total polifenol (20.58 mg/g), aktivitas antioksidan (91,43%).