KARAKTERISASI JAM NANGKA PADA BERBAGAI VARIASI JUMLAH PENAMBAHAN GULA DAN ASAM SITRAT PADA PEMASAKAN
Abstract
Produksi buah nangka di Indonesia cukup banyak, setiap tahun tak kurang
dari 6000 ton buah dihasilkan, dan dari tahun ketahun terus meningkat. Produksinya
yang cukup tinggi dan tidak diikuti dengan pengolahan seringkali buah nangka
mengalami kerusakan setelah panen. Oleh karena itu diperlukan usaha untuk
mencegah kerusakan-kerusakan yang terjadi dalam upaya mempertahankan hasil
buah nangka agar dapat dikonsumsi sepanjang tahun. Selama ini buah nangka
diproses menjadi berbagai jenis produk makanan atau minuman, seperti kripik,
manisan kering, dan sirup. Selain produk-produk tersebut nangka dapat diolah
menjadi jam karena kadar pektinnya yang tinggi yaitu 1,4%. Jam adalah makanan
semi padat yang terbuat dari campuran 45 bagian buah dan sebagian berat gula. Ada 3
komponen penting dalam pembuatan jam, yaitu: asam, gula, dan pektin. Asam sitrat
dapat mempengaruhi percepatan pembentukan gel pada pembuatan jam, bila
pemberian asam terlalu banyak akan menyebabkan terjadinya sinerisis dalam jam,
dan asam yang terlalu sedikit menyebabkan tidak terbentuknya gel. Gula juga
berpengaruh terhadap pembentukan gel, gula yang kurang menyebabkan jam yang
terbentuk lemah, tetapi bila gula yang ditambahkan terlalu banyak akan terbentuk
kristal padat pada permukaan. Permasalahan yang timbul adalah belum diketahuinya
jumlah penambahan gula dan asam sitrat yang tepat sehingga dihasilkan jam nangka
yang baik dan disukai.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jumlah
penambahan gula terhadap sifat-sifat jam nangka, mengetahui pengaruh konsentrasi
asam sitrat terhadap sifat-sifat jam nangka yang dihasilkan, serta untuk menentukan kombinasi yang tepat antara jumlah penambahan gula dan asam sitrat dalam
pembuatan jam nangka.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian (PHP) serta
Laboratorium Kimia dan Biokimia Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Jember. Waktu penelitian dilakukan mulai bulan Maret 2007 sampai Juni
2007. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor
ganda yaitu variasi konsentrasi penambahan gula (40%, 45%, dan 50%) dan variasi
konsentrasi penambahan asam sitrat (0,2%; 0,3%; dan 0,4%). Masing-masing
kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Parameter yang diamati meliputi: kadar air,
derajat keasaman, kadar gula reduksi, kadar sukrosa, warna, tekstur, sifat
organoleptik kesukaan (warna, sifat olesan, aroma, rasa dan keseluruhan).
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah
penambahan gula berpengaruh terhadap kadar air, pH, kadar gula reduksi, kadar
sukrosa, tingkat kecerahan dan tekstur, sedangkan jumlah penambahan asam sitrat
berpengaruh terhadap kadar air, pH, kadar gula reduksi, kadar sukrosa, tingkat
kecerahan dan tekstur. Kombinasi perlakuan yang paling baik dan disukai adalah
penambahan gula 50% dan asam sitrat 0,3% (A3B2). Jam nangka yang dihasilkan
mempunyai kadar air 30,204%; pH 4,859; kadar gula reduksi 6,216%; kadar sukrosa
50,002%; rasio gula reduksi dan sukrosa 1,24; tingkat kecerahan 28,567%; tekstur
28,556 g/20 mm; skor nilai uji kesuaan warna, aroma, cita rasa sifat oles dan
keseluruhan berturut-turut sebesar 3,920; 3,760; 3,760; 3,260 dan 3,760 (agak suka
sampai suka).