PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN VOLUME HEADSPACE TERHADAP TINGKAT KETENGIKAN MINYAK IKAN
Abstract
Minyak ikan (Fish oil) adalah salah satu produk olahan ikan laut yang kaya
nutrisi, sehingga dapat dikategorikan sebagai bahan tambahan sumber zat gizi
(supplement food). Hal ini disebabkan karena dalam minyak ikan mengandung
omega-3, vitamin A dan D, kalsium dan mineral yang sangat bermanfaat bagi
kesehatan manusia dan dapat meningkatkan kecerdasan otak. Lebih lanjut, minyak
ikan termasuk bahan makanan sumber lemak yang rendah kolesterol, sehingga para
ahli gizi dan kesehatan menyatakan minyak ikan aman untuk dikonsumsi oleh bayi,
balita, maupun orang dewasa. Minyak ikan yang telah diekstrak, merupakan salah
satu anggota dari golongan lipid, yaitu lipid netral. Secara umum minyak ikan kaya
asam lemak tak jenuh jamak (ALTJJ atau PUFA) sehingga mudah sekali teroksidasi.
Oksidasi lemak pada minyak ikan, akan menghasilkan radikal bebas, yaitu produk
yang berbahaya bagi kesehatan karena dapat merusak biomolekul lainnya di dalam
pangan dan tubuh.Untuk dapat menghambat terjadinya proses oksidasi asam lemak
pada minyak ikan, dilakukan dengan cara menambahkan antioksidan dan
memperbaiki perlakuan pengemasan yang memperhatikan volume headspace.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan
antioksidan pada minyak ikan selama penyimpanan, mengetahui pengaruh pemberian
volume headspace pada pengemasan minyak ikan, menentukan jumlah antioksidan
dan volume head space yang tepat dalam penyimpanan minyak ikan, mengetahui
pengaruh lama penyimpanan terhadap tingkat ketengikan minyak ikan. Hasil
penelitian diharapkan dapat memberikan informasi tentang jumlah penambahan antioksidan dan pemberian volume headspace pada minyak ikan selama penyimpanan
serta tingkat kerusakan minyak ikan selama penyimpanan.
Penelitian dilaksanakan dengan cara mengamati parameter tingkat ketengikan
minyak ikan yang disimpan selama delapan minggu, pada setiap minggunya. Minyak
ikan disimpan dalam wadah botol gelas yang diberi headspace 3%, 6%, dan 9% dari
volume botol dan ditambahkan antioksidan dengan konsentrasi 250 ppm, 500 ppm
dan 750 ppm. Penelitian disusun menurut percobaan berfaktor 3x3 dengan dua kali
ulangan. Rancangan dasar yang digunakan dalam percobaan ini adalah rancangan
acak kelompok (RAK) dengan 27 kombinasi perlakuan. Beda antar perlakuan diuji
dengan Duncan pada taraf 5%.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa jumlah antioksidan
dan volume headspace yang diberikan pada proses pengemasan minyak ikan,
berpengaruh terhadap %FFA, angka peroksida, dan angka iodine. Perlakuan
penyimpanan yang paling baik pada minyak ikan dalam menghambat terjadinya
proses oksidasi lipid adalah perlakuan A
xvi
3
B
(antioksidan 750 ppm dan headspace 3%
dari volume botol). Hal ini disebabkan pada perlakuan tersebut, konsentrasi
antioksidan yang ditambahkan paling efektif dalam menghambat terjadinya oksidasi
lipid pada minyak ikan, dan volume headspacenya paling baik dalam meminimalkan
ketersediaan oksigen yang digunakan dalam proses oksidasi lipid.