Show simple item record

dc.contributor.authorMAULINA, Aqlima Sekar
dc.date.accessioned2025-10-30T08:22:47Z
dc.date.available2025-10-30T08:22:47Z
dc.date.issued2025-04-16
dc.identifier.nim211710301053en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/128530
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 30 Oktober 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractProduktivitas merupakan indikator penting dalam menilai efisiensi suatu proses produksi, termasuk pada industri pengolahan kopi yang memiliki peran strategis dalam mendukung perekonomian lokal di Jawa Timur. Namun, hingga saat ini masih terdapat unit usaha pengolahan kopi seperti SKJ (Jember), DKB (Bondowoso), dan BTS (Situbondo) yang belum melakukan pengukuran produktivitas secara sistematis. Pengukuran produktivitas di ketiga unit tersebut masih terbatas pada hasil output saja, tanpa mempertimbangkan efisiensi dari penggunaan input seperti bahan baku, tenaga kerja, waktu kerja, dan sumber daya energi lainnya. Hal ini menyebabkan kurangnya informasi yang komprehensif bagi pemilik pengolahan kopi dalam mengambil keputusan perbaikan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menganalisis fluktuasi produktivitas pengolahan kopi serta memberikan usulan perbaikan untuk meningkatkan efisiensi pada tiga unit usaha pengolahan kopi lokal, yaitu SKJ (Jember), DKB (Bondowoso), dan BTS (Situbondo). Pengukuran produktivitas pada penelitin ini menggunakan metode Objective Matrix (OMAX). Metode OMAX dipilih karena mampu mengintegrasikan berbagai indikator kuantitatif menjadi satu sistem penilaian terstandarisasi. Lima kriteria utama yang dianalisis meliputi jumlah bahan baku, jumlah tenaga kerja, jam kerja, konsumsi bahan bakar, dan jumlah produk cacat. Hasil analisis menunjukkan adanya fluktuasi produktivitas yang cukup signifikan tiap bulan dan lokasi. SKJ (Jember) mencatat peningkatan produktivitas tertinggi pada Agustus 2024 dan penurunan produktivitas terendah pada Juli 2024. DKB mengalami performa peningkatan produktivitas terbaik di Agustus 2024, sementara produktivitas terendah pada Juli 2023. Di sisi lain, BTS mencatat produktivitas tertinggi pada Agustus 2023 dan penurunan produktivitas pada Agustus 2024.Perbedaan ini sangat dipengaruhi oleh faktor musim panen, serta penggunaan input (penggunaan bahan baku, jumlah tenaga kerja, jumlah jam tenaga kerja, produk cacat dan pemakaian bahan bakar) dalam menghasilan output pada tiap lokasi. Selanjutnya, dilakukan analisis akar masalah menggunakan logic tree untuk mengidentifikasi penyebab utama penurunan produktivitas. Berdasarkan hasil tersebut, disusun rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan produktivitas. Usulan perbaikan pengolahan kopi SKJ (Jember) adalah melakukan penggantian mesin dan penjadwalan perawatan rutin karena penurunan produktivitas terbesar ditemukan pada pemakaian bahan bakar berlebih pada mesih huller. Pengolahan kopi DKB (Bondowoso), terdapat usulan perbaikan melakukan pemerataan beban kerja dan penyesuaian jumlah tenaga kerja sesuai dengan ketersediaan bahan baku musiman. Sementara itu, usulan perbaikan pengolahan kopi BTS (Situbondo) adalah menyesuaikan jumlah tenaga kerja terhadap ketersedian bahan baku.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherTeknologi Pertanianen_US
dc.subjectMetode Objective Matrix (OMAX)en_US
dc.subjectPengolahan Kopien_US
dc.subjectKabupaten Bondowosoen_US
dc.subjectKabupaten Jemberen_US
dc.titleImplementasi Metode OMAX (Objective Matrix) pada Optimalisasi Produktivitas Olahan Kopien_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiTeknologi Industri Pertanianen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Nita Kuswardhani, S.TP., M. Eng., IPMen_US
dc.identifier.pembimbing2Bertung Suryadharma, S.ST., M.Komen_US
dc.identifier.validatorHasyimen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record