Analisis Strategi Peningkatan Daya Saing Kopi Robusta Perumda Perkebunan Kahyangan Kabupaten Jember
Abstract
Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Perkebunan Kahyangan adalah Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Jember yang bergerak di sektor
perkebunan dengan komoditi karet, kopi, dan cengkeh. Kopi menjadi komoditi
perkebunan yang utama yaitu dengan jenis kopi robusta. Produksi kopi di Perumda
Perkebunan Kahyangan terus mengalami penurunan, hal ini ditunjukkan pada data
Realisasi Produksi Kopi pada tahun 2020 sebesar 231.595 kg, pada tahun 2021
sebesar 212,673,5 kg, dan pada tahun 2022 sebesar 155.095 kg. Penurunan produksi
yang terjadi juga mempengaruhi dari mutu kopi yang dihasilkan sehingga berimbas
pada penurunan permintaan kopi terutama pada greenbean dengan mutu terbaik.
Menurunnya produksi tersebut dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya
seperti kondisi tanaman yang kurang perawatan dan kurangnya pengawasan pada
proses pengolahan yang mempengaruhi mutu kopi. Berdasarkan kondisi diatas perlu
penyelesaian dalam mengembangkan kopi robusta agar mampu meningkatkan
kualitas dan kemampuan daya saing, sehingga nantinya Perumda mampu diandalkan
oleh Pemerintah Kabupaten Jember. Dalam situasi persaingan yang cukup kuat, perlu
dilakukan kajian strategi untuk meningkatkan daya saing agroindustri kopi robusta.
Maka Perumda Perkebunan Kahyangan Jember perlu menyusun strategi untuk
meningkatkan daya saing dari kopi yang dimiliki, sehingga diperlukannya analisis
strategi peningkatan daya saing kopi robusta di Perumda Perkebunan Kahyangan
Jember dengan menggunakan metode Model Berlian Porter sebagai analisis dari
seberapa besar daya saing yang dimiliki Perumda saat ini dan dapat menghasilkan
rekomendasi peningkatan daya saing bagi perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk Mengidentifikasi faktor-faktor penentu daya
saing kopi robusta menggunakan metode Model Berlian Porter. Hasil pengukuran
dinilai menggunakan nilai indeks komposit dan ditentukan predikat daya saingnya.
Perumusan alternatif strategi peningkatan daya saing kopi robusta dilakukan dengan
merekomposisi faktor-faktor penentu daya saing kedalam tabel identifikasi SWOT
dan dirumuskan alternatif strategi dengan matriks SWOT. Alternatif strategi
peningkatan daya saing ditentukan prioritasnya agar perusahaan dapat
mempertimbangkan penerapan dari strategi-strategi tersebut. Penentuan prioritas
strategi dilakukan menggunakan metode Interpretative Structural Modeling (ISM)
sehingga dihasilkan prioritas strategi peningkatan daya saing kopi robusta di
Perumda Perkebunan Kahyangan Jember.
Hasil penelitian yang didapat pada empat faktor penentu daya saing,
didapatkan hasil pengukuran nilai indeks mendapatkan predikat daya saing “sedang”.
Alternatif strategi peningkatan daya saing didapatkan 19 strategi dengan prioritas
strategi didapat dalam elemen kunci pada elemen strategi A1, A2, dan A7.