Kajian Ketersediaan dan Kebutuhan Sumber Daya Air Perkebunan Kopi Rakyat di Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember
Abstract
Kecamatan Bangsalsari telah ditetapkan sebagai kawasan pengembangan
sentra kopi oleh pemerintah Kabupaten Jember melalui Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Jember Tahun 2021-2041. Air irigasi perkebunan kopi
merupakan objek yang sangat penting untuk diperhatikan karena keberadaannya
mempengaruhi produktivitas kopi. alat yang digunakan adalah dengan
mendeskripsikan neraca air perkebunan kopi menggunakan CropWat sehingga
mampu mendapatkan gambaran kondisi surplus dan kerusakan perkebunan kopi.
Referensi evapotranspirasi (ETo) diperkirakan menggunakan metode PenmanMonteith dengan pengambilan 3 titik sampling untuk periode 10 tahun.
Penyesuaian dilakukan pada nilai Kc untuk memperhitungkan penyimpangan dari
kondisi standar. ETc kopi dan persyaratan irigasi (IR) ditentukan menggunakan
perangkat lunak CropWat 8.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status
kepemilikan perkebunan kopi di Kecamatan Bangsalsari dimiliki dan dikelola oleh
petani rakyat yang pola distribusinya hanya di bagian tengah dan utara Kecamatan
Bangsalsari dengan 1 unit pengolahan kopi di Kecamatan Bangsalsari yaitu Kopi
BIKLA menggunakan Dengan metode pengolahan kering, perkebunan kopi
sepanjang tahun akan mengalami suplai cadangan air tertinggi pada bulan
Desember dan mengalami puncak terendah pada bulan Agustus. Adanya kajian
neraca air perkebunan kopi rakyat Kecamatan Bangsalsari sebagai langkah
merencanakan sumber daya air di daerah tersebut untuk praktik pengelolaan air
pertanian terbaik