Dampak Penyakit Mulut dan Kuku Terhadap Pendapatan Peternak Sapi Perah di Desa Balung Anyar Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan
Abstract
Wabah PMK merupakan penyakit yang sangat menular pada hewan
berkuku belah yang disebabkan oleh virus yang merusak jaringan sel. Dampak dari
endemi penyakit mulut dan kuku (PMK) dapat dirasakan oleh negara-negara di
dunia kecuali Eropa, Amerika Utara, Australia dan Selandia Baru. Penyakit ini
dapat menyerang seluruh spesies ternak ruminansia seperti kerbau, kambing, babi,
domba, babi, dan sapi. Sapi perah adalah salah satu hewan ternak yang terserang
wabah penyakit mulut dan kuku yang dapat menghasilkan sumber protein hewani
berupa daging dan susu. Produksi susu sapi perah dalam negeri yang mengalami
peningkatan setiap tahunnya belum mampu mencukupi permintaan susu dalam
negeri sehingga pemerintah berupaya melakukan pemenuhan dengan menerapkan
kebijakan impor susu ke negara lain. Hal ini diduga menjadi salah satu penyebab
kembalinya wabah PMK menyebar secara cepat di Indonesia. Wabah PMK
berpengaruh terhadap penurunan produksi susu sapi perah sehingga hal tersebut
memicu terjadinya penurunan pendapatan yang diterima oleh peternak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan produksi susu sapi
perah di Desa Balung Anyar sebelum dan sesudah PMK, (2) faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap produksi susu sapi perah di Desa Balung Anyar, (3)
perbedaan pendapatan yang diterima oleh peternak sebelum dan sesudah PMK.
Penentuan daerah penelitian dilakukan menggunakan metode purposive method
yaitu Desa Balung Anyar, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan. Metode
penelitian menggunakan metode analitik deskriptif dan komparatif. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode
analisis data menggunakan analisis uji beda rata-rata berpasangan dan analisis
regresi linier berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan produksi susu
sapi perah di Desa Balung Anyar Kecamatan Lekok, dimana terjadi penurunan
produksi susu sapi perah setelah PMK sebesar 2.397,33 liter. (2) Faktor-faktor yang
berpengaruh nyata terhadap produksi susu sapi perah di Desa Balung Anyar adalah
jumlah sapi perah dan jumlah pakan. Sedangkan faktor-faktor yang tidak
berpengaruh nyata terhadap produksi susu sapi perah di Desa Balung Anyar adalah
luas kandang, jumlah pakan hijauan, dan jumlah tenaga kerja. (3) Terdapat
perbedaan pendapatan yang diterima oleh peternak susu sapi perah di Desa Balung
Anyar sebelum dan sesudah terserang penyakit mulut dan kuku. Pendapatan
peternak mengalami penurunan sebesar Rp. 18.947.856,9 setelah terserang wabah
penyakit mulut dan kuku
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4455]