Show simple item record

dc.contributor.authorNIDA, Athiyah Sabita
dc.date.accessioned2025-07-17T07:09:07Z
dc.date.available2025-07-17T07:09:07Z
dc.date.issued2023-07-03
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127435
dc.descriptionValidasi_firli_8_Juli_25en_US
dc.description.abstractWabah PMK merupakan penyakit yang sangat menular pada hewan berkuku belah yang disebabkan oleh virus yang merusak jaringan sel. Dampak dari endemi penyakit mulut dan kuku (PMK) dapat dirasakan oleh negara-negara di dunia kecuali Eropa, Amerika Utara, Australia dan Selandia Baru. Penyakit ini dapat menyerang seluruh spesies ternak ruminansia seperti kerbau, kambing, babi, domba, babi, dan sapi. Sapi perah adalah salah satu hewan ternak yang terserang wabah penyakit mulut dan kuku yang dapat menghasilkan sumber protein hewani berupa daging dan susu. Produksi susu sapi perah dalam negeri yang mengalami peningkatan setiap tahunnya belum mampu mencukupi permintaan susu dalam negeri sehingga pemerintah berupaya melakukan pemenuhan dengan menerapkan kebijakan impor susu ke negara lain. Hal ini diduga menjadi salah satu penyebab kembalinya wabah PMK menyebar secara cepat di Indonesia. Wabah PMK berpengaruh terhadap penurunan produksi susu sapi perah sehingga hal tersebut memicu terjadinya penurunan pendapatan yang diterima oleh peternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan produksi susu sapi perah di Desa Balung Anyar sebelum dan sesudah PMK, (2) faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi susu sapi perah di Desa Balung Anyar, (3) perbedaan pendapatan yang diterima oleh peternak sebelum dan sesudah PMK. Penentuan daerah penelitian dilakukan menggunakan metode purposive method yaitu Desa Balung Anyar, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan. Metode penelitian menggunakan metode analitik deskriptif dan komparatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data menggunakan analisis uji beda rata-rata berpasangan dan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan produksi susu sapi perah di Desa Balung Anyar Kecamatan Lekok, dimana terjadi penurunan produksi susu sapi perah setelah PMK sebesar 2.397,33 liter. (2) Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap produksi susu sapi perah di Desa Balung Anyar adalah jumlah sapi perah dan jumlah pakan. Sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh nyata terhadap produksi susu sapi perah di Desa Balung Anyar adalah luas kandang, jumlah pakan hijauan, dan jumlah tenaga kerja. (3) Terdapat perbedaan pendapatan yang diterima oleh peternak susu sapi perah di Desa Balung Anyar sebelum dan sesudah terserang penyakit mulut dan kuku. Pendapatan peternak mengalami penurunan sebesar Rp. 18.947.856,9 setelah terserang wabah penyakit mulut dan kukuen_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectPenyakit Mulut dan Kukuen_US
dc.subjectSapi Perahen_US
dc.subjectPenyakit Sapien_US
dc.titleDampak Penyakit Mulut dan Kuku Terhadap Pendapatan Peternak Sapi Perah di Desa Balung Anyar Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruanen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgribisnisen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Ir. Joni Murti Mulyo Aji, M.Rur. M.en_US
dc.identifier.validatorValidasi_firli_8_Juli_25en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2025_07_tanggal 17en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record