Perbedaan Kadar BUN dan Kreatinin Serum pada Derajat Keparahan Pasien Ketoasidosis Diabetikum di RSD Dr. Soebandi Jember
Date
2023-07-01Author
FAJAR KUSUMA, Irawan
RAIHANAH MASITA, Nur Fa’iza
KRISNO ADJI, Novan
Metadata
Show full item recordAbstract
Ketoasidosis diabetikum (KAD) merupakan komplikasi akut diabetes melitus yang
diklasifikasikan menjadi derajat ringan, sedang, dan berat berdasarkan keparahan
asidosis metabolik dan status kesadaran. Sebagai salah satu krisis hiperglikemik, KAD
menyebabkan disfungsi ginjal yang kemudian bisa memicu acute kidney injury (AKI).
Angka mortalitas yang tinggi, KAD rekuren (episode berulang), bertambahnya biaya
perawatan kesehatan, dan risiko komplikasi lanjutan dapat terjadi karena AKI. Deteksi
awal risiko AKI dengan pemeriksaan blood urea nitrogen (BUN) dan kreatinin serum
dapat dilakukan karena metodenya yang mudah sehingga banyak dilakukan untuk
evaluasi rutin. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan kadar BUN dan kreatinin
serum pada pasien KAD yang diklasifikasikan berdasarkan derajat keparahannya sebagai
gambaran prognosis yang dihubungkan dengan risiko AKI di RSD Dr. Soebandi Jember.
Rancangan penelitian ini adalah observasional analitik menggunakan pendekatan desain
potong-lintang dari rekam medis pasien yang berjumlah 34 sampel. Hasil penelitian
menunjukkan rata-rata kadar BUN/Kreatinin pada KAD derajat ringan sebesar 42,29
/1,54; derajat sedang sebesar 38,54/1,57; dan derajat berat sebesar 58,88 /2,44. Hasil
penelitian ini juga menunjukkan perbedaan kadar BUN yang tidak bermakna (p=0,085)
dan perbedaan nilai kreatinin serum yang bermakna (p=0,033) antara KAD derajat
ringan, sedang, dan berat. Kadar kreatinin serum dinilai lebih bermakna daripada BUN
dalam memberikan prognosis KAD yang dihubungkan dengan risiko AKI.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7410]