dc.description.abstract | Aloe vera merupakan salah satu komoditas pertanian potensial di Indonesia
yang sebagian besar dimanfaatkan sebagai bahan baku industri biofarmaka dan
kosmetik. Lidah buaya memiliki senyawa flavonoid quercertin dan merycerin
sebagai sumber antioksidan yang tinggi sebesar 35,17% Radical Scavenging
Activity (RSA), sehingga dapat dikembangkan sebagai bahan pangan fungsional
potensial. Salah satu inovasi untuk meningkatkan nilai tambah lidah buaya adalah
dengan mengkonversinya menjadi serbuk lidah buaya sebagai bahan baku
minuman fungsional lidah buaya-herbal. Penelitian ini bertujuan untuk
menghasilkan serbuk lidah buaya yang diproses dengan teknologi pengeringan
(oven dan microwave). Selain itu, menentukan karakteristik fisikokimia serbuk
lidah buaya dan minuman fungsional lidah buaya-herbal, serta menetapkan
formula minuman terbaik berdasarkan sifat sensorinya.
Penelitian ini terbagi menjadi dua tahapan utama yaitu pembuatan serbuk
libah buaya dan formulasi minuman fungsional lidah buaya-hebal. Rancangan
penelitian pada pembuatan serbuk lidah buaya adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan menggunakan satu faktor, yaitu teknologi pengeringan serbuk lidah
buaya yang meliputi pengeringan microwave daya 45 watt (A1), daya 135 watt
(A2), pengeringan oven suhu 65oC (A3), dan suhu 75oC (A4). Formulasi
minuman fungsional lidah buaya-herbal dirancang menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) dengan dua faktor yaitu faktor F (komposisi serbuk lidah
buaya) yang meliputi 0,5 gr (F1), 1 gr (F2), dan 1,5 gr (F3). Faktor kedua adalah
faktor H (jenis herbal) yaitu ekstrak kunyit-madu (H1), ekstrak kayu manis-madu
(H2), dan ekstrak jahe merah-madu (H3).
Serbuk lidah buaya dengan metode pengeringan A4 (oven 75oC) memiliki
nilai yang baik pada beberapa parameter fisikokimia. Namun, pengeringan
microwave lebih efektif dalam mempertahankan mutu bahan yang ditandai dengan tingginya nilai aktivitas antioksidan sebesar 20,288% RSA pada perlakuan A1
(microwave 45 watt). Secara keseluruhan minuman fungsional lidah buaya yang
terformula dengan herbal memiliki pH 7 (netral), total padatan terlarut 15 – 17
oBrix, dan nilai kecerahan L* 62 – 73 yang mengindikasikan cerah. Nilai aktivitas
antioksidan pada formula minuman adalah 15 – 17% RSA (ekstrak kunyit-madu),
40 – 81% RSA (ekstrak kayu manis-madu), dan 15 – 19% RSA (ekstrak jahe
merah-madu) serta nilai total polifenolnya berturut-turut berada di angka 6 – 10
mg GAE/g (ekstrak kunyit-madu), 30 – 41 mg GA/g (ekstrak kayu manis-madu),
dan 9 – 10 mg GAE/g (ekstrak jahe merah-madu). F1H2 (0,5 gr serbuk lidah
buaya dengan 100 ml ekstrak kayu manis-madu) merupakan formula terbaik
dengan nilai aktivitas antioksidanya >40% RSA, memiliki sensori kekentalan dan
rasa yang disukai, kejernihan dan aroma cukup disukai, serta total polifenolnya
30,063 mg GAE/g | en_US |